ilustrasi siswa upacara (unsplash.com/Syahrul Alamsyah Wahid)
Literasi yang kuat bukan soal kemampuan membaca saja tetapi pintu menuju potensi yang lebih tinggi. Anak-anak dengan kemampuan literasi yang baik cenderung lebih siap menghadapi tantangan. Maka diperlukan juga pendidikan yang berkualitas berupa fasilitas yang layak agar semua orang mendapatkan akses yang bisa meningkatkan kebiasaan membaca.
Supaya anak Indonesia bisa mencapai tingkat kecakapan yang baik, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan baik di sekolah maupun ruang publik. Pertama, memperluas akses ke ruang baca seperti perpustakaan, pojok baca, komunitas. Hal ini juga perlu diterapkan di daerah pedesaan yang sumber dayanya terbatas.
Kedua, menjadikan buku lebih terjangkau. Bukan hanya secara harga tapi juga aksesibilitasnya. Perlu banyak kerjasama dengan penerbit maupun sektor swasta untuk menurunkan harga buku. Selain itu, peminjaman buku secara digital juga perlu ditingkatkan.
Peluncuran kampanye yang menjelaskan kalau membaca itu menyenangkan. Didukung juga dengan pemanfaatan gadget untuk e-book, audio book, atau cerita-cerita interaktif agar membaca menjadi kegiatan yang menarik.
Selain itu juga perlu ada buku-buku dalam bahasa daerah supaya anak muda lebih terkoneksi dengan budayanya. Kalau ingin mencerdaskan anak bangsa, maka membaca bisa dijadikan kebiasaan di seluruh lapisan masyarakat.
IDN menggelar Indonesia Summit 2025, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema "Theme: Thriving Beyond Turbulence Celebrating Indonesia's 80 years of purpose, progress, and possibility". IS 2025 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.
IS 2025 diadakan pada 27 - 28 Agustus 2025 di Tribrata Dharmawangsa, Jakarta. Dalam IS 2025, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2026.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN Media menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z, apa nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka. Survei dilakukan pada Februari sampai April 2025 dengan studi metode campuran yang melibatkan 1.500 responden, dibagi rata antara Milenial dan Gen Z.
Survei ini menjangkau responden di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.