Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad (tengah) didampingi Kapuskes TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono (kanan) dan Wakil Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayjen TNI dr. Lukman Maruf (kiri) memberikan pernyataan dalam konferensi pers terkait Vaksin Nusantara, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/4/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Di awal-awal Kemerdekaan, TNI Angkatan Udara (TNI AU) hanya bermodalkan pesawat bekas dari penjajah Jepang seperti pesawat Cukiu, Nishikoreng, Sansikisin, Hanyabusha, dan Guntei. Meskipun hanya beberapa, hal tersebut tak memadamkan semangat mereka untuk mempertahankan kedaulatan negara.
Operasi udara pertama dilaksanakan pada 29 Juli 1947 sekaligus jadi peristiwa penting bagi Indonesia. Pesawat-pesawat itu dibawa oleh beberapa kadet atau calon penerbang Angkatan Udara seperti Mulyono, Sitardjo Sigit, dan Suharnoko Harbani yang sukses menyerang markas militer Belanda di Kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
Aksi tersebut merupakan balasan terhadap Agresi Militer Belanda I yang telah memporakporandakan Pangkalan Maguwo, Bugis, Maospati, Cibeureum, Panasan, dan Kalijati. Tak hanya itu, serangan TNI juga jadi pertanda kekuatan udara Indonesia sudah semakin meningkat.
Nah, itu dia sejarah singkat tentang lahirnya Hari Penerbangan Nasional di Indonesia. Dengan artikel ini, semoga wawasanmu tentang sejarah Tanah Air semakin bertambah, ya!