Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
youtube.com/IDN Times

Karya tulis berupa puisi, cerpen, jurnal ilmiah, hingga novel tidak hanya dibuat serta dinikmati melalui menulis dan membaca bagi orang yang mampu melihat saja. Seiring berkembangnya jaman, penyandang difabel netra pun dapat menikmati beragam karya tulis dengan mengandalkan indera pendengarannya.

Memahami pentingnya literasi sastra bagi semua kalangan, mendorong Indah Darmastuti mendirikan Difalitera sebagai pemberdayaan penyandang difabel netra melalui sastra. Lewat Indonesia Writers Festival, Mbak Indah membeberkan apa yang dilakukannya sekaligus memberikan kiat bagi banyak orang yang ingin mengikuti langkahnya. Apa saja, ya?

1. Prinsip hanya memiliki satu perbedaan

youtube.com/IDN Times

Difabel netra merupakan seseorang dengan kemampuan penglihatan kurang atau tidak dapat melihat sama sekali.

Jika memiliki sahabat atau kerabat penyandang difabel netra, kamu tidak perlu merasa lebih tinggi dari mereka. Sebagai orang yang diberi kesempurnaan fisik, kamu hanya memiliki satu perbedaan dengan orang terkasihmu itu, yaitu netra atau mata. Kamu bisa melihat sementara mereka tidak.

Yang harus dilakukan adalah membantu mereka melalui indera penglihatanmu. Mereka masih bisa melihat, membaca, bahkan menulis seperti orang berfisik sempurna dengan bantuanmu. Bukan hanya difabel netra, semua penyandang disabilitas berhak mendapatkan semua yang didapatkan oleh orang normal. Karena kita semua sama!

2. Membuat buku audio

Editorial Team

Tonton lebih seru di