ilustrasi kontrol diri (pexels.com/cottonbro)
Kontrol diri merupakan segala proses yang dapat membangun sebuah psikologi, fisik, dan pola perilaku pada individu sehingga dapat menentukan perilaku yang ditampilkan berdasarkan standar tertentu, contohnya adalah moral, aturan masyarakat, dan nilai-nilai yang dianut masyarakat agar dapat mengarah pada perilaku yang positif. Pemahaman atas kontrol diri perlu diketahui, khususnya ketika beradaptasi dengan orang lain atau lingkungan dan budaya lain.
Apabila seseorang tidak memiliki kontrol diri yang baik, ia akan cenderung sulit dalam mengendalikan emosinya. Orang tersebut biasanya memiliki perilaku mudah marah, memberontak, dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat menimbulkan masalah-masalah di lingkungan sekitar, dan kemungkinan terburuknya mengakibatkan individu berperilaku kriminal.
Aspek-aspek dalam kontrol diri:
- Disiplin, disiplin terhadap diri sendiri membantu individu untuk mematuhi dan menghormati peraturan di lingkungan sekitarnya.
- Tidak melakukan tindakan impulsif, ketika individu mampu menahan dan tidak melakukan tindakan impulsif seperti membeli barang karena lucu saja atau membeli makanan hanya karena lapar mata saja.
- Kebiasaan baik, ketika individu sudah menanamkan kebiasaan baik dengan mengatur perilaku menjadi individu yang memiliki value. Contohnya adalah berolahraga dan belajar.
- Etika baik, ketika individu memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab dan memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang dikerjakan.
- Keterandalan dan keajegan, ketika individu mampu untuk melakukan perencanaan jangka panjang untuk mencapai tujuan tertentu.