ilustrasi pekerja pabrik (Freepik.com/aleksandarlittlewolf)
Produksi massal tidak terjadi begitu saja. Ada hal-hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum masuk ke proses pembuatan barang. Terdapat 5 tahapan produksi massal, yaitu:
1. Membuat dokumentasi persyaratan produk (PRD)
Dokumentasi persyaratan produk atau product requirement documentation (PRD) diperlukan sebagai landasan dari aktivitas produksi massal. Dokumen ini biasanya dibuat oleh manajer produksi. Namun, proses penyetujuannya melibatkan sejumlah pihak, seperti pemimpin tim teknik, penjualan, QA (Quality Assurance), hingga pemasaran.
Tidak menutup kemungkinan PRD direvisi apabila memang ada informasi atau teknologi baru yang dapat memengaruhi keputusan sebelumnya. Proses revisi pun memerlukan kehadiran pemimpin-pemimpin tim lain untuk melakukan peninjauan dan persetujuan.
Dalam dokumentasi persyaratan produk, biasanya tercantum hal-hal berikut:
- Daftar fitur yang akan ada pada produk
- Ukuran spesifik yang harus dipenuhi setiap fitur
- Perkiraan jumlah produksi barang
- Perkiraan biaya yang akan dikeluarkan
- Jadwal produk dirilis
- Petunjuk arahan produk
2. Validasi dan pengujian teknik (EVT)
Fitur-fitur produk yang disebutkan dalam PRD selanjutnya, akan diuji kelayakannya oleh tim divisi di tahap ini. Tujuannya sendiri adalah untuk melihat apakah proses produksi barang tersebut memang mungkin untuk dilakukan.
Di samping itu, tahap engineering validation and testing (EVT) juga bertujuan untuk
- membuat rancangan produk yang sesuai dengan syarat fungsional pada PRD;
- mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi pada PRD supaya dicari solusi untuk mengatasinya.
3. Validasi dan pengujian desain (DVT)
Tahap produksi massal berikutnya adalah validasi dan pengujian desain atau design validation and testing (DVT). Adapun tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan tampilan yang paling cocok bagi produk akhir. Salah satu hal yang diperhatikan dalam penampilan produk adalah estetikanya.
Nah, dalam memilih desain atau rancangan yang pas, perusahaan kerap menampilkan contoh produknya kepada target konsumen untuk mendapatkan feedback atau umpan balik.
4. Validasi dan pengujian produksi
Desain produk yang terpilih selanjutnya, masuk ke pengujian produksi. Di sini, akan dilihat apakah produk dari tahap DVT bisa diproduksi sesuai dengan target jumlah dan estimasi biaya sesuai PRD. Untuk itu, perusahaan akan kontak dengan pemasok bahan baku.
5. Melakukan proses produksi
Kalau semua hal dari tahap-tahap sebelumnya sudah beres, maka tinggal eksekusi saja, yaitu memproduksi barang. Pada tahap terakhir ini, yang tinggal perlu dipastikan adalah kualitas dari produk itu sendiri.
Namun, selain itu, ada hal lain yang bisa dilakukan perusahaan, misalnya
- bekerja sama dengan tim pengadaan untuk menyusun rantai pasokan yang kondusif; atau
- bekerja sama dengan tim manufaktur untuk membahas inovasi supaya kualitas produk, biaya produksi, dan efisiensi bisa semakin dioptimalkan.