ilustrasi menulis (freeImages.com/ijansempoi)
Konjungsi intrakalimat terbagi menjadi tiga jenis, yakni
a. Konjungsi koordinatif
Menurut Chaer (2008), konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya setara.
Konjungsi koordinatif dibagi kembali menjadi beberapa macam, antara lain
- konjungsi koordinatif yang menyatakan pertentangan, contohnya tetapi dan sedangkan;
- konjungsi koordinatif yang menyatakan penambahan, yakni dan dan serta;
- konjungsi koordinatif yang menyatakan penegasan, contohnya apalagi dan lagipula;
- konjungsi koordinatif yang menyatakan pemilihan, yaitu atau;
- konjungsi koordinatif yang menyatakan penyamaan, contohnya adalah, ialah,
yaitu, dan yakni; - konjungsi koordinatif yang menyatakan pembetulan, yaitu melainkan;
- konjungsi koordinatif yang menyatakan pembatasan, yakni kecuali dan hanya;
- konjungsi koordinatif yang menyatakan urutan kejadian, contohnya lalu, kemudian, selanjutnya.
b. Konjungsi subordinatif
Kebalikan koordinatif, konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang tidak setara. Dalam hal ini, ada klausa yang kedudukannya lebih tinggi (induk kalimat) dan lebih rendah (anak kalimat).
Ada sejumlah jenis konjungsi subordinatif, di antaranya
- konjungsi subordinatif yang menyatakan sebab, contohnya karena, sebab, gara-gara, dan lantaran;
- konjungsi subordinatif yang menyatakan tujuan, misalnya untuk, supaya, agar, guna, bagi, dan demi;
- konjungsi subordinatif yang menyatakan syarat, contohnya kalau, jika, jikalau, bila, apabila, bilamana, dan asal;
- konjungsi subordinatif yang menyatakan perbandingan, contohnya seperti,
sebagai, bagai, laksana, dan seumpama; - konjungsi subordinatif yang menyatakan pengandaian, misalnya andai, andaikan, andai kata, dan seandainya;
- konjungsi subordinatif yang menyatakan penyungguhan, seperti meskipun, biarpun, walaupun, sungguhpun, sekalipun, dan kendatipun;
- konjungsi subordinatif yang menyatakan kesewaktuan, contohnya ketika, waktu, sewaktu, saat, tatkala, selagi, sebelum, sesudah, setelah, sejenak, dan semenjak;
- konjungsi subordinatif yang menyatakan batas akhir, seperti sampai, hingga, dan sehingga.
c. Konjungsi korelatif
Mansur (2014) mendefinisikan konjungsi korelatif sebagai konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, ataupun klausa yang status sintaksisnya sama. Konjungsi ini terbagi menjadi dua bagian dan biasanya dipisahkan oleh kata, frasa, maupun klausa.
Meskipun terbagi menjadi dua, bagian-bagian konjungsi korelatif selalu bersanding dan tidak bisa dipisahkan. Contoh dari konjungsi korelatif adalah
- baik ... maupun;
- antara ... dan;
- entah ... entah;
- jangankan ... pun;
- tidak hanya ... tetapi juga;
- bukan hanya ... melainkan juga;
- demikian ... sehingga; dan
- sedemikian rupa ... sehingga.