IDN Times Xplore/KREASIX_SMKNEGERI6SURABAYA
Haiii, sobat pecinta lingkungan, gimana nih kabar lingkungan kalian, udah perhatiin belum lingkungan kalian hari ini?
Pasti kalian semua sudah tak heran lagi jika mendengar isu lingkungan terbesar di berbagai daerah bahkan negara, yaitu sampah.
Iya benar, Sampah menjadi salah satu tantangan dan isu lingkungan terbesar di berbagai daerah. Tau engga sih sobat?, faktanya penumpukan sampah tidak hanya mengganggu keindahan lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan manusia, mencemari air dan tanah, serta merusak ekosistem. Salah satu penyebab utama masalah sampah adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan, dan mencampur antara sampah organik dan anorganik.
Namun, jika masyarakat bisa memanfaatkan dan memilah sampah dengan bijak, maka tumpukan sampah tersebut bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia. Sampah organik dan anorganik adalah sampah yang memiliki potensi besar untuk diolah secara kreatif dan berkelanjutan.
Karena itulah kami menemukan “S.W.O.R.D” Save the World On Recycle Day, dengan ini kami sebagai generasi muda berupaya untuk menyelamatkan bumi dari sampah. Bahkan bukan hanya Tim Kreasix saja, tetapi juga di sekolah kami SMK Negeri 6 Surabaya sudah memiliki program cinta lingkungan yang salah satunya programnya adalah mengubah sampah organik maupun anorganik menjadi barang yang lebih berguna dan memiliki nilai.
Penelitian menunjukkan bahwa limbah rumah tangga menyumbang sekitar 60% dari total volume sampah yang dihasilkan, dengan sebagian besar berupa sampah organik seperti sisa makanan (LJ Lingga 2024). Bentuk nyata pemanfaatan sampah organik di SMK Negeri 6 Surabaya adalah, memanfaatkan sisa makanan dari jurusan kuliner atau tata boga untuk diolah menjadi pupuk kompos, kemudian pupuk kompos di berikan pada seluruh tanaman yang ada di SMK Negeri 6 Surabaya. Pupuk kompos sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah, menyediakan nutrisi untuk tanaman, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, dan mengurangi gas emisi rumah kaca. Dari pemanfaatan pupuk kompos ini juga mengurangi sampah organik dari sisa-sisa makanan praktek tata boga.
Fakta kedua tentang sampah ada pada limbah tekstil, Menurut Earth.Org limbah tekstil merupakan masalah lingkungan global yang signifikan. Setiap tahun, sekitar 92 juta ton limbah tekstil berakhir di tempat pembuangan sampah. Industri fashion yang menyumbang sebagian besar produksi pakaian, juga menjadi penyumbang utama emisi karbon dan pencemaran air. Bentuk nyata pemanfaatan sampah anorganik di SMK negeri 6 Surabaya adalah dengan memanfaatkan kain atau baju yang tidak terpakai lagi menjadi barang yang lebih menarik, sehingga dari baju yang sudah out fashion atau sisa-sisa produksi jurusan tata busana di SMK negeri 6 Surabaya menjadi sebuah baju yang memiliki nilai, dan mendapat sebuah penghargaan.
Salah satu pemanfaatan dari sampah anorganik yaitu kain / baju out fashion yang juga termasuk sampah tekstil menjadi baju yang bernilai dan memiliki harga jual lagi pada kompetisi Fashion Upcycling yang diadakan oleh IFC (Indonesia Fashion Chamber). Karena itu IFC mengadakan lomba yang bertemakan Fashion Upcycling yaitu proses kreatif mengubah pakaian bekas atau limbah tekstil menjadi produk fashion baru yang bernilai jual tinggi. Dibalik baju yang di desain oleh tata busana dalam lomba tersebut, juga memiliki makna tersendiri. Di belakang baju ada miniatur kota metropolis Surabaya yang tertata rapi, bersih dan harapannya melalui Gen Z kita menjadi pribadi yang lebih peduli untuk mencintai lingkungan dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Siswa siswi SMK Negeri 6 Surabaya sudah terbiasa membuat suatu produk dengan menerapkan 3R sehingga menghasilkan nilai jual dari sebuah sampah.
Woww keren banget kan.