IDN Times Xplore/SENAPA_MA Plus Al Hadi
Sekolah bukan hanya tentang apa yang ada didalam kelas, tapi juga bagaimana hubungan kita dengan lingkungan sekitar, baik itu masyarakat maupun alam. Sungai harus menjadi perhatian serius khususnya bagi kita generasi muda, karena sungai hampir kehilangan fungsinya yang diakibatkan oleh pencemaran bahkan kerusakan. Nah bayangkan sungai yang seperti itu ada di sekitar lingkungan sekolah kita, apa yang kalian akan lakukan? Saya yakin banyak yang diam dari pada yang bergerak. Mari baca, cermati dan renungkan dalam dalam apa yang akan kami jabarkan di esai ini, mungkin saja bisa merubah pandangan kalian tentang sungai.
Apakah sungai bermanfaat bagi kehidupan kita? 100% jawabannya pasti bermanfaat, mari kita bahas sungai Bengawan Solo sebagai pemeran utamanya. Kenapa Bengawan Solo, bukan yang lain?. Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di pulau Jawa, yang mengalir sekitar 600 km mulai selatan Surakarta hingga utara Surabaya, dan kebetulan sekolah kami berada di seberang aliran sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.
Bengawan Solo merupakan sumber air bersih bagi sebagian besar masyarakat di sekitar alirannya, khususya di Kecamatan Padangan dan di Kecamtan Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah (kedua daerah tersebut berbatasan langsung dan dipisahkan oleh sungai Bengawan Solo). Yang berarti kebutuhan air untuk mandi, untuk cuci baju, cuci piring semua berasal dari air Bengawan Solo yang disalurkan lewat PDAM, kecuali masyarakat yang menggunakan sumur bor. Jelas ini merupakan manfaat sungai yang tidak bisa dibantah, karena besentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak.
Apakah cuma itu saja? tentu saja tidak. Sungai Bengawan Solo juga merupakan sumber irigasi bagi persawahan yang ada di Kecamtaan Pandangan. Berdasarkan data dari data.bojonegorokab.go.id, luas lahan irigasi di kecamatan padangan pada tahun 2024 seluas 1.138 hektar dari total luas lahan persawahan 4.186 hektar. Hal ini menunjukkan berapa besar pengaruh sungai untuk pertanian.
Sungai Bengawan Solo juga punya manfaat sebagai tempat rekreasi atau wisata. Masyarakat di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora pasti sudah akrab dengan “Watu Gong” sebuah tempat wisata ditengah aliran sungai Bengawan Solo yang dimiliki oleh 2 desa, Desa Payaman Kecamatan Ngraho Kabupate Bojonegoro Jawa Timur dan Desa Ngloram Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah. Di kala sore hari (khususnya di musim kemarau) tempat ini ramai dikunjungi orang sekedar untuk macing, melihat debit sungai yang unik bahkan sekedar menikmati senja. Hal tersebut tentunya menimbulkan efek ekonomi berantai di masyarkat sekitar.
Yang terakhir, Bengawan Solo menjadi tempat mata pencaharian bagi beberapa masyarakat sekitar. Banyak jasa penyebrangan menggunakan perahu kecil yang melintasi aliran sungai Bengawan Solo, alasannya cuma 1, lebih dekat. Bukan berarti tidak ada jembatan penyebrangan, tapi lokasinya kadang terlalu jauh. Dan yang dulu sempat menjamur adalah tambang pasir dan batu di Bengawan Solo yang pastinya ada dampak positif dan negatifnya.
Sekarang coba lihat sungai disekitarmu, apakah realitanya semanis yang kita jabarkan? Saya yakin tidak semuanya. Bahkan sungai Bengawan Solo pun punya banyak masalah yang harus diselesaikan. Mari kita samakan persepsi terlebih dahulu, pada hakikatnya sungai itu bersih, jernih, banyak makhluk hidup air (ikan, udang, kepiting, dll), banyak tumbuhan dipinggir sungai dan menjadi ekosistem alam yang harmoni. Jika ada salah satu yang berubah, maka sungai tersebut tercemar dan rusak (pencemaran dan kerusakan sungai).