Leonardo da Vinci pernah berujar, “Seni tidak dilahirkan kecuali jiwa diletakkan di tangan itu.” Maka, izinkan kami para jiwa pemuda-pemudi untuk melahirkan sebuah karya seni mading.
[Mading] Pahlawan Kecil Beraksi, Bumi pun Sehat Kembali

Halo, Pahlawan Bumi! Kami dari tim EcoGenZ asal sekolah SMKN 25 Jakarta. Tim kami membawa mimpi menjadi pahlawan dengan mengedukasi masyarakat untuk beraksi. Maka, dengan penuh semangat kami menampilkan hasil karya mading tentang aksi untuk menuju Bumi lestari. Mading yang kami buat merupakan perwujudan dari ide dan kerja keras tim kami.
Tim redaksi kami terdiri dari
- Guru pembimbing: Ibu Nuraida Berliana Fatma
- Penulis: Marsha Elvita Margono
- Desainer Visual:
- Keysha Alia Malika Pratamha
- Medina Umie
Vebri Ilham
- Randyka Ramirza Wihan
- Fotografer: Randyka Ramirza Wihan
- Videografer: Chaerunnisa Nurul Azahra
Bersatu dan berani bergerak itulah kami!
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
Esai: Latar Belakang

Bumi menjadi tempat tinggal para makhluk hidup, dan tempat berharga untuk kita. Namun bukannya mendapat kepedulian malah selalu mendapatkan perilaku ketidakpedulian dari manusianya itu sendiri. Dalam blog prcfindonesia.org (2019) disebutkan kerusakan lingkungan di Bumi terus menerus terjadi, mulai dari pencemaran mikro plastik (yang berakibat gangguan pada ekosistem laut, terkontaminasinya lingkungan, dan tercemarnya sumber daya air), pertambangan ilegal, dan deforestasi (penggundulan hutan).
Dilihat dari definisi di atas, jika diamati, sering kali kita melihat lingkungan di sekitar kita yang kumuh karena sampah berserakan, dan manusia seenaknya membuang sampah sembarangan. Contohnya adalah tercemarnya air sungai yang merupakan sumber kehidupan, penangkapan ikan dengan cara pengeboman, dan kebakaran hutan.
Masalah saat ini adalah minimnya kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian Bumi. Ketidakpedulian dan sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap lingkungan yang ditinggali akan menyebabkan kerusakan di lingkungan. Dari artikel idntimes.com (2023) diprediksi bahwa cadangan minyak dunia akan habis pada tahun 2052, gas akan habis pada tahun 2060, sedangkan batu bara akan habis pada tahun 2090. Namun, prediksi yang berbahaya ini masih banyak yang belum tahu karena manusia kurang memiliki pemahaman dan edukasi tentang menjaga lingkungan.
Rasa ketidakpedulian yang mendarah daging ditubuh masyarakat memunculkan berbagai macam dampak negatif. Munculnya wabah penyakit yang akan merenggut nyawa makhluk hidup, masalah polusi plastik yang akan membunuh lautan, serta deforestasi yang akan merenggut paru-paru dunia.
Dalam masalah ini, pengetahuan dilingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peranan penting dalam beraksi, lewat pengajaran tepat dan terbaik bisa meningkatkan kesadaran cinta Bumi dan menjadi sebuah solusi untuk memberantas masalah lingkungan.
Dengan tema “Muda Beraksi! Selamatkan Bumi lewat Edukasi dan Teknologi” menjadi semangat baru untuk melakukan aksi positif. Program kerja Adiwiyata sebagai contohnya yang mulai dilakukan di lingkungan sekolah, telah memberikan ruang kolaborasi untuk bertindak positif dan mendorong tercipta rasa peduli.
Kegiatan Adiwiyata, kita beraksi dengan merawat taman dilingkungan sekolah, mengolah sampah plastik dan dijadikan kerajinan untuk menghasilkan cuan, menjaga ekosistem ikan, membuat kompos, membasmi jentik, dan membersihkan selokan untuk menghindari banjir.
Dilain sisi terdapat aksi visual lewat majalah dinding untuk disebarluaskan berbagai hal positif agar mempengaruhi masyarakat. Selain disekolah, aksi positif lainnya yang bisa dilakukan yaitu “Plogging” yang bermakna jogging sambil mengumpulkan sampah, berdampak baik untuk menyehatkan tubuh dan juga lingkungannya.
Tidak hanya masyarakat yang wajib untuk berkolaborasi, tetapi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, bersama Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional pada tanggal 15 Maret 2025 telah menggelar kegiatan “ASTA Aksi Peduli Sampah Nasional di Lingkungan Sekolah dan Kampus”. Acara ini merupakan bentuk nyata kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dengan sama-sama saling peka, sadar, dan beraksi akan menciptakan Bumi yang damai, asri, dan lestari. Sehingga keindahan Bumi kita turut dirasakan oleh generasi mendatang. Karna kalo bukan kita yang beraksi, lalu siapa lagi?.
oleh: Marsha Elvita Margono
Esai: Kesimpulan

Krisis akan kesadaran dan kepedulian kepada Bumi dan diperparah oleh kurang nya pemahaman edukasi tentang menjaga lingkungan menyebabkan berbagai macam masalah lingkungan dan menimbulkan dampak negatif yang turut kita rasakan juga. Kunci memberantasnya adalah dengan Edukasi, Teknologi dan Kolaborasi.
Berbagai macam upaya yang dilakukan dari mengedukasi dengan menerapkan kegiatan Adiwiyata, saling berkolaborasi untuk langsung bertindak lalu dibagikannya hal positif tentang lingkungan ke masyarakat luas lewat canggihnya teknologi, sehingga bisa menyadarkan pemikiran untuk lebih peka terhadap lingkungan, melakukan Plogging dilingkungan luar yang bisa dilaksanakan ketika hari liburan dan diisi dengan olahraga jogging santai sambil memungut sampah-sampah jalan. Dan juga kontribusi pemerintah yang turut menggelar kegiatan “ASTA Aksi Peduli Sampah Nasional di Lingkungan Sekolah dan Kampus” demi mewujudkan Indonesia bersih dan berkelanjutan.
Pahlawan Bumi, yuk!, waktunya menjadi generasi yang beraksi!. Sehatkan bumi, mulai dengan langkah kecil yang berdampak besar dengan edukasi dan teknologi. Muda Beraksi, Masa Depan Cerah Menanti!
oleh: Marsha Elvita Margono
Infografik

Infografik Aksi Menuju Bumi Lestari! Mengajak kita untuk menjadi Pahlawan Bumi, karena sebagai manusia kita punya peran yang besar dalam menjaga Bumi. Melalui solusi jitu yang berisi edukasi kepada masyarakat dan teknologi informasi, dapat mengubah pola pikir seseorang untuk lebih peka. Lalu, dengan saling berkolaborasi memberantas kerusakan di lingkungan. Kita bisa berproses untuk mewujudkan Bumi damai, asri, dan lestari!
oleh: Vebri Ilham
Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina

Investasi Pertamina, Wujudkan Masa Depan yang Berkelanjutan menampilkan gambaran pentingnya beralih kepada energi ramah lingkungan sebagai solusi dari masalah dan tantangan yang ada. Green Diesel, Program CCUS, Biogas Power Plant, SAF, dan ESG merupakan hal inisiatif ramah lingkungan yang menjadi komitmen Pertamina dalam berinvestasi untuk masa depan berkelanjutan.
Pertamina juga mengajak kita untuk dapat berperan aktif dalam mendukung aksi investasi nyata yang berkelanjutan demi masa depan Bumi asri.
Yuk, saling berkolaborasi untuk beraksi nyata demi Bumi!
oleh: Medina Umie
Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina

Pertamina adalah perusahaan energi nasional, yang memiliki peran penting dalam mendukung menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Pertamina memanfaat energi seperti geotermal dan bionergi sebagai upaya untuk masa depan yang asri. Aksi Pertamina dengan melakukan implementasi jaga hijau untuk semua, merupakan langkah awal menuju ramah lingkungan. Langkah sederhana Pertamina untuk menghijaukan bumi adalah dengan cara penggunaan infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti penggunaan mobil listrik. Demi menjaga kualitas lingkungan kita dapat melakukan hal tersebut dengan pengurangan emisi karbon dan polusi yang sangat berbahaya untuk lingkungan dan nyawa.
oleh: Keysa Alia Malika Pratamha
Special Section: Poster

SAVE OUR EARTH bukan hanya sebuah kalimat biasa, tetapi bermakna ajakan untuk kita semua agar lebih peka kepada Bumi, melindungi Bumi sebagaimana Bumi melindungi kita. Terdapat aksi kecil di dalam poster, seperti #savewater (menghemat air), penghijauan Bumi, #nomoreplastic (tidak ada lagi plastik, sehingga Bumi bersih), dan #bringyourownbottle (bawalah botolmu sendiri!) untuk berdampak positif kepada Bumi.
oleh: Chaerunnisa Nurul Azahra
Foto Bercerita

Tim EcoGenZ mewujudkan mading ini dengan penuh semangat dan tekad untuk menghadirkan karya yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna. Perjalanan kami dimulai dari diskusi sederhana, ketika setiap anggota tim menyampaikan ide dan gagasan. Dari beragam pendapat itu, lahirlah sebuah keputusan bersama untuk mengangkat tema “Aksi Edukasi untuk Bumi”. Tema ini kami pilih karena kami percaya bahwa menjaga kelestarian bumi harus dimulai dari kesadaran dan pengetahuan, khususnya di kalangan generasi muda.
Setelah ide utama terbentuk, kami mulai bergerak dengan membagi peran sesuai kemampuan masing-masing. Ada yang bertugas menulis, ada yang mengatur desain, ada yang mendokumentasikan kegiatan, dan ada pula yang aktif di lapangan untuk melaksanakan aksi nyata. Setiap proses dijalani dengan kerja sama yang erat, saling mendukung satu sama lain, hingga setiap langkah kecil terasa lebih bermakna.
Kami ingin mengajak pembaca melihat lebih dekat perjalanan kami. Di balik hasil akhir yang rapi dan tertata, terdapat perjuangan, canda tawa, serta kebersamaan yang tidak ternilai harganya. Foto-foto ini menjadi saksi bisu bahwa dengan niat baik dan kerja sama yang solid, karya sederhana pun bisa menjadi sesuatu yang luar biasa.
oleh: Randyka Ramirza Wihan
Melalui mading digital, tim EcoGenz mengedukasi kepada masyarakat luas bahwa setiap aksi kecil yang positif akan membawa perubahan besar kepada Bumi. Aksi kita bukan cuman tentang melindungi Bumi tetapi kita juga membawa perubahan.
Kami berharap karya mading digital bisa mengedukasi masyarakat luas agar lebih peka, sadar, dan bertindak untuk Bumi, karna Setiap Tindakan Kecil Kita Mengubah Segalanya.