IDN Times Xplore/Tim EKSCIENTA_SMAN Rambipuji
Sekarang ini, krisis lingkungan sudah bukan lagi isu jauh di luar sana, tapi benar-benar terjadi di sekitar kita. Dapat kita lihat dari udara yang semakin kotor, sungai yang tercemar, hutan yang gundul, sampai cuaca yang tidak menentu. Semua itu jadi bukti kalau bumi sedang tidak baik-baik saja. Jika hal ini terus dibiarkan, generasi kita yang sekarang masih remaja mungkin akan merasakan dampak lebih parah di masa depan.
Teknologi mempunyai peran besar dalam hal ini. Di satu sisi, teknologi membuat hidup kita lebih gampang, dari transportasi, gadget, sampai hiburan. Tapi di sisi lain, teknologi juga ikut menyumbang masalah, misalnya banyaknya limbah elektronik atau asap kendaraan yang membuat polusi semakin parah. Karena itu, teknologi harus digunakan secara lebih bijak, bukan asal pakai.
Selain teknologi, perilaku manusia juga ikut memperburuk keadaan. Masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan, boros listrik, atau terlalu sering memakai plastik sekali pakai. Padahal kebiasaan kecil seperti itu jika dilakukan secara terus-menerus bisa berdampak negatif pada bumi. Di sinilah pentingnya kita menerapkan EcoBehavior, yaitu kebiasaan sehari-hari yang berfokus untuk lebih peduli kepada lingkungan.
Sayangnya, kesadaran menjaga lingkungan di masyarakat masih rendah. Banyak orang merasa ini urusan pemerintah atau aktivis saja. Padahal, menjaga bumi itu tanggung jawab semua orang, termasuk kita sebagai pelajar. Jika kita sama-sama bergerak, ditambah dengan inovasi teknologi, peluang untuk memperbaiki bumi masih ada.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan teknologi ramah lingkungan. Misalnya, menggunakan energi dari matahari, angin, atau air sebagai pengganti bahan bakar fosil yang menghasilkan polusi. Ada juga teknologi pengolah sampah jadi energi, yang dapat membantu mengurangi gunungan sampah. Jadi, teknologi sebenarnya dapat menjadi solusi, bukan cuma masalah.
Selain itu, penerapan EcoBehavior dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Contoh sederhana seperti menghemat listrik, jalan kaki atau menaiki sepeda jika jaraknya dekat, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sekarang sudah ada aplikasi yang dapat memberi tahu seberapa besar jejak karbon kita, jadi teknologi juga dapat membantu kita untuk lebih sadar. Jika kebiasaan ini dilakukan banyak orang, dampaknya pasti sangat terasa.
Bukan cuma individu, tapi semua pihak harus bekerja sama. Pemerintah dapat membuat aturan yang mendukung energi bersih, perusahaan dapat menghasilkan produk ramah lingkungan, dan kita sebagai masyarakat dapat fokus pada konsisten dengan EcoBehavior. Kalau semua saling mendukung, hasilnya pasti akan jauh lebih maksimal.