IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung
Lingkungan hidup saat ini menghadapi tantangan besar akibat meningkatnya volume sampah yang dihasilkan manusia setiap harinya. Jika tidak ditangani dengan serius, timbunan sampah akan menimbulkan dampak negatif, mulai dari pencemaran tanah, air, udara, hingga kesehatan. Indonesia bahkan termasuk dalam salah satu negara dengan produksi sampah plastik terbanyak di dunia. Fakta ini mengingatkan kita bahwa penyelamatan bumi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Dalam situasi inilah, peran generasi muda menjadi sangat penting. Sebab, merekalah yang memiliki energi, kreativitas, dan kemampuan untuk membawa perubahan melalui aksi nyata.
Subtema “Muda Beraksi Selamatkan Bumi lewat Edukasi dan Teknologi” lahir dari kesadaran bahwa anak muda tidak cukup hanya mengetahui masalah lingkungan, tetapi juga harus menjadi pelaku utama dalam solusi. Pendidikan lingkungan sejak dini menjadi kunci agar kesadaran tersebut tumbuh, sedangkan pemanfaatan teknologi dapat memperkuat aksi yang dilakukan. Sekolah, sebagai pusat pendidikan, menjadi ruang yang strategis untuk menanamkan nilai kepedulian lingkungan sekaligus melatih keterampilan praktis dalam mengelola sampah.
Salah satu contoh nyata adalah hadirnya program unggul Duta Lingkungan Sekolah. Program ini dirancang sebagai wadah bagi siswa untuk belajar, berkreasi, dan beraksi dalam menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan sekolah. Para duta lingkungan tidak hanya bertugas sebagai simbol, tetapi juga sebagai penggerak utama perubahan perilaku di kalangan teman sebaya. Dengan pendekatan edukasi, mereka mengajarkan pentingnya prinsip reduce, reuse, recycle (3R) kepada seluruh warga sekolah maupun masyarakat luas. Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai, serta mendaur ulang sampah agar memiliki nilai manfaat baru.
Lebih dari itu, program duta lingkungan juga mulai mengintegrasikan teknologi dalam kegiatannya. Misalnya, pemanfaatan aplikasi sederhana untuk mencatat jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan, atau penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye digital. Dengan cara ini, pesan kepedulian lingkungan dapat menjangkau lebih luas, tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga masyarakat sekitar. Hal ini membuktikan bahwa generasi muda mampu menggabungkan edukasi dan teknologi untuk menghasilkan dampak yang lebih besar.
Program Duta Lingkungan Sekolah membawa pesan penting bahwa perubahan tidak selalu harus dimulai dari langkah besar. Justru melalui tindakan sederhana yang konsisten, seperti memilah sampah atau membawa botol minum sendiri, dampak besar dapat tercipta. Para duta lingkungan menjadi teladan nyata bahwa kepedulian terhadap bumi bisa diwujudkan dalam keseharian. Lebih jauh, kegiatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif, bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau kelompok tertentu, melainkan tanggung jawab bersama.
Dengan adanya program ini, sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga sebagai laboratorium hidup untuk melatih kepemimpinan lingkungan. Generasi muda dibekali kemampuan berpikir kritis, berinovasi, sekaligus berempati terhadap isu global. Maka, Aksi Utama Kita sebagai anak muda adalah berani memulai langkah nyata, terus belajar, serta memanfaatkan teknologi untuk menyelamatkan bumi.