IDN TIMES XPLORE | THE ARTVENTURE_SMAN 19 JAKARTA
Siapa yang menyangka jika awal mula plastik diciptakan untuk mengurangi sampah?
Sedangkan sekarang, sampah paling besar dihasilksn justru plastik yang sudah tidak terhitung seberapa banyak telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama plastik sekali pakai.
Biasanya sampah plastik perumahan akan diangkut dan dipindahkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) dengan sistem open dumping dengan membiarkan di tempat penimbunan sampah terbuka.
Sayangnya, cara sederhana ini membahayakan banyak orang terutama dari aspek kesehatan dan berpotensi mencemari.
Sampah plastik juga menjadi permasalahan di daratan ataupun perairan, lho!
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pemantauan terhadap 2.195 di 8.627 titik dan hanya 2,19% saja yang memenuhi baku mutu.
40% sungai termasuk kategori tercemar berat sedangkan 90% sungai dikategorikan tercemar ringan.
Tidak dapat dipungkiri meskipun sejak kecil telah diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, tetapi, tidak sedikit orang-orang yang membuang sampah ke sungai.
Sayangnya, hal ini terjadi berulang kali walaupun sudah dibersihkan, sungai sudah terlanjur terkontaminasi dengan limbah tidak dapat jernih kembali.
Akibatnya, sungai tercemar dan sering terjadi banjir.
Fenomena ini dikarenakan sampah masih belum dapat dikelola dengan baik apalagi sampah anorganik yang sulit terurai seperti botol deterjen atau plastik kemasan sabun yang masih mengandung sisa cairan sehingga dapat menjadi limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) karena mengandung bahan kimia pada produknya yang dapat mencemari air sungai.
Selain itu, sampah plastik yang bertumpuk dapat menyumbat saluran air dan penyerapan air hujan juga ikut terganggu.
Maka dari itu, kita harus melakukan gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai berikut.
1. Reduce ; mengurangi penggunaan kemasan ataupun produk yang berpotensi menjadi sampah seperti mengganti botol plastik dengan botol isi ulang.
2. Reuse ; menggunakan kembali barang yang masih layak untuk dipakai misalnya baju bekas yang dijadikan kain lap.
3. Recycle ; mendaur ulang bahan bekas menjadi produk baru seperti membuat tas belanja dari kumpulan sabun sachet.