IDN Times Explore/SMA Negeri 2 Semarang IDN Times Jakarta
Semarang, sebagai gerbang strategis Pulau Jawa, tak hanya menawarkan pesona metropolitan, tetapi juga menyimpan ancaman serius di wilayah pesisirnya. Data LAPAN mencatat, dalam rentan waktu 2015-2020, penurunan tanah di Kota Semarang mencapai 0,9-6 cm per tahun. Angka ini mengerikan, dan dampaknya terlihat jelas di Pantai Tirang. Abrasi telah mengikis daratan, menenggelamkan ekosistem vital, dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir. Ini bukan lagi sekadar masalah lingkungan, melainkan krisis yang menuntut aksi nyata.
Di tengah keprihatinan ini, secercah harapan muncul dari generasi muda. Gen Pelita, singkatan dari Gerakan Peduli Lingkungan dan Cinta Alam, adalah komunitas yang dibentuk oleh siswa-siswi SMAN 2 Semarang. Mereka bukan sekadar komunitas pecinta alam biasa. Gen Pelita lahir dari kepedulian tulus akan kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, khususnya di pesisir. Dengan semangat membara, mereka bertekad untuk menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penonton.
Salah satu aksi nyata Gen Pelita yang patut diacungi jempol adalah Aksi Tanam Mangrove (ATM) di Pantai Tirang. Kegiatan ini bukan sekadar menanam pohon, melainkan wujud nyata dari semangat generasi muda untuk terlibat aktif dalam menjaga keberlanjutan bumi. Gen Pelita memahami bahwa kolaborasi adalah kunci. Mereka menggandeng siswa, guru, komunitas lingkungan lain, bahkan masyarakat lokal untuk menciptakan sinergi yang kuat.