Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] Duta Lingkungan Sekolah

IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung
IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung

Halo semunya! Kami dari tim GoSmanla ingin menjadi bagian penting di lingkungan sekitar. Dengan membawa mading digital berjudul “Duta Lingkungan Sekolah” dan tema Eco Warrior menjadi wadah untuk menampilkan semangat peduli lingkungan yang lahir dari sekolah. Di dalamnya diceritakan program unggul sekolah, yaitu Duta Lingkungan Sekolah, yang berperan penting dalam mengatasi masalah sampah. Program ini tidak hanya bergerak di lingkungan sekolah, tetapi juga meluas hingga ke masyarakat sekitar dengan membawa pesan kepedulian terhadap bumi.

Para duta lingkungan bertugas sebagai penggerak budaya reduce, reuse, recycle (3R), memberikan edukasi, serta mencontohkan gaya hidup ramah lingkungan. Melalui kegiatan nyata seperti pengelolaan sampah, kampanye kebersihan, hingga pemanfaatan kembali barang bekas, mereka menjadi inspirasi bagi teman sebaya maupun masyarakat.

Harapannya, mading ini dapat memperluas kesadaran bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama, dan setiap individu bisa menjadi eco warrior baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar.

Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung
IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung

Lingkungan hidup saat ini menghadapi tantangan besar akibat meningkatnya volume sampah yang dihasilkan manusia setiap harinya. Jika tidak ditangani dengan serius, timbunan sampah akan menimbulkan dampak negatif, mulai dari pencemaran tanah, air, udara, hingga kesehatan. Indonesia bahkan termasuk dalam salah satu negara dengan produksi sampah plastik terbanyak di dunia. Fakta ini mengingatkan kita bahwa penyelamatan bumi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Dalam situasi inilah, peran generasi muda menjadi sangat penting. Sebab, merekalah yang memiliki energi, kreativitas, dan kemampuan untuk membawa perubahan melalui aksi nyata.

Subtema “Muda Beraksi Selamatkan Bumi lewat Edukasi dan Teknologi” lahir dari kesadaran bahwa anak muda tidak cukup hanya mengetahui masalah lingkungan, tetapi juga harus menjadi pelaku utama dalam solusi. Pendidikan lingkungan sejak dini menjadi kunci agar kesadaran tersebut tumbuh, sedangkan pemanfaatan teknologi dapat memperkuat aksi yang dilakukan. Sekolah, sebagai pusat pendidikan, menjadi ruang yang strategis untuk menanamkan nilai kepedulian lingkungan sekaligus melatih keterampilan praktis dalam mengelola sampah.

Salah satu contoh nyata adalah hadirnya program unggul Duta Lingkungan Sekolah. Program ini dirancang sebagai wadah bagi siswa untuk belajar, berkreasi, dan beraksi dalam menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan sekolah. Para duta lingkungan tidak hanya bertugas sebagai simbol, tetapi juga sebagai penggerak utama perubahan perilaku di kalangan teman sebaya. Dengan pendekatan edukasi, mereka mengajarkan pentingnya prinsip reduce, reuse, recycle (3R) kepada seluruh warga sekolah maupun masyarakat luas. Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai, serta mendaur ulang sampah agar memiliki nilai manfaat baru.

Lebih dari itu, program duta lingkungan juga mulai mengintegrasikan teknologi dalam kegiatannya. Misalnya, pemanfaatan aplikasi sederhana untuk mencatat jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan, atau penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye digital. Dengan cara ini, pesan kepedulian lingkungan dapat menjangkau lebih luas, tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga masyarakat sekitar. Hal ini membuktikan bahwa generasi muda mampu menggabungkan edukasi dan teknologi untuk menghasilkan dampak yang lebih besar.

Program Duta Lingkungan Sekolah membawa pesan penting bahwa perubahan tidak selalu harus dimulai dari langkah besar. Justru melalui tindakan sederhana yang konsisten, seperti memilah sampah atau membawa botol minum sendiri, dampak besar dapat tercipta. Para duta lingkungan menjadi teladan nyata bahwa kepedulian terhadap bumi bisa diwujudkan dalam keseharian. Lebih jauh, kegiatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif, bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah atau kelompok tertentu, melainkan tanggung jawab bersama.

Dengan adanya program ini, sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga sebagai laboratorium hidup untuk melatih kepemimpinan lingkungan. Generasi muda dibekali kemampuan berpikir kritis, berinovasi, sekaligus berempati terhadap isu global. Maka, Aksi Utama Kita sebagai anak muda adalah berani memulai langkah nyata, terus belajar, serta memanfaatkan teknologi untuk menyelamatkan bumi.

Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung
IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung

Program Duta Lingkungan Sekolah menunjukkan bahwa generasi muda mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian bumi. Melalui edukasi, mereka menanamkan kesadaran akan pentingnya mengelola sampah sejak dini, sedangkan lewat teknologi mereka memperluas jangkauan aksi sehingga dapat memberi dampak lebih luas. Dengan mengusung prinsip reduce, reuse, recycle, program ini berhasil membiasakan warga sekolah untuk lebih bijak dalam menggunakan sumber daya sekaligus mengurangi penumpukan sampah yang berlebihan.

Lebih dari sekadar program, keberadaan duta lingkungan adalah sebuah gerakan nyata yang membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. Kesederhanaan tindakan seperti memilah sampah, menggunakan kembali barang layak pakai, atau mendaur ulang menjadi karya, mampu menumbuhkan tanggung jawab kolektif untuk menjaga bumi. Hal ini juga memberi pesan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.

Dengan demikian, Aksi Utama Kita sebagai generasi muda bukan hanya berbicara tentang mimpi besar menyelamatkan lingkungan, tetapi juga mewujudkannya lewat tindakan nyata sehari-hari. Edukasi, kreativitas, dan teknologi menjadi kunci untuk memastikan bumi tetap lestari bagi generasi mendatang.

Infografik

IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung
IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung

Di tengah meningkatnya permasalahan sampah di Indonesia, para siswa didorong untuk menjadi agen perubahan melalui program duta lingkungan sekolah. Mereka tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menggerakkan aksi nyata seperti penghijauan, pengelolaan sampah, hingga mengajak masyarakat peduli pada kelestarian bumi. Data menunjukkan bahwa sebagian besar sampah masih belum terkelola dengan baik, sehingga dibutuhkan peran aktif generasi muda untuk menanggulanginya. Dengan semangat kebersamaan, langkah sederhana seperti mengurangi plastik, menggunakan kembali barang bekas, dan mendaur ulang dapat memberi dampak besar bagi masa depan. Melalui kreativitas, inovasi, dan kerja sama, siswa hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga kualitas lingkungan agar tetap bersih, sehat, dan nyaman bagi semua makhluk hidup.

Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung
IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung

Pertamina berkomitmen membangun masa depan hijau melalui pengembangan energi terbarukan. Berbagai inisiatif telah dijalankan, mulai dari proyek energi surya, bioenergi, hingga pemanfaatan tenaga angin dan air. Upaya ini tidak hanya mendukung transisi energi nasional, tetapi juga menekan emisi karbon hingga jutaan ton setiap tahunnya. Dengan lebih dari seratus proyek energi hijau yang berjalan, Pertamina berperan sebagai pionir dalam menghadirkan teknologi ramah lingkungan. Melalui edukasi, program sosial, dan investasi berkelanjutan, Pertamina turut mendorong masyarakat untuk bergerak bersama menjaga bumi. Visi ini sejalan dengan target net zero emission 2060, sehingga energi yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat hari ini, tetapi juga menjadi warisan bagi generasi mendatang.

Foto Bercerita 1

IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung
IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung

Setiap langkah besar berawal dari sebuah ide yang sederhana. Proses kreatif siswa dalam mengembangkan program duta lingkungan sekolah dimulai dengan menyusun konsep dan merancang strategi yang tepat. Setelah itu, mereka melakukan wawancara dengan narasumber untuk menggali informasi mendalam mengenai peran dan tanggung jawab duta lingkungan. Dari kegiatan tersebut, siswa belajar tidak hanya bagaimana merancang sebuah program, tetapi juga memahami makna menjaga kelestarian sekolah secara nyata. Melalui kerja sama tim, diskusi, dan pencarian informasi, lahirlah gagasan yang dapat menjadi pijakan bagi aksi nyata peduli lingkungan.

Foto Bercerita 2

IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung
IDN Times Xplore/GoSmanla_SMAN 5 Bandar Lampung

Krisis sampah plastik menjadi tantangan besar bagi lingkungan, namun di baliknya terdapat peluang untuk berkreasi dan menghadirkan solusi. Melalui program ecobrick, siswa belajar mengolah sampah plastik yang biasanya hanya menumpuk menjadi produk yang bermanfaat. Prosesnya dimulai dari mencacah plastik, memadatkannya ke dalam botol, hingga akhirnya tercipta kursi ecobrick yang kokoh dan bisa digunakan. Bukan hanya sebatas benda fungsional, kursi tersebut menjadi simbol nyata kepedulian terhadap bumi. Dengan penuh semangat, para siswa membuktikan bahwa limbah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai, sekaligus menginspirasi orang lain untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Menjaga lingkungan bukan hanya tugas sebagian orang, tetapi tanggung jawab kita bersama. Melalui program Duta Lingkungan Sekolah, generasi muda dibekali semangat untuk menjadi garda terdepan dalam mengatasi masalah lingkungan, khususnya sampah yang kian mengkhawatirkan. Program ini membuktikan bahwa langkah kecil dari sekolah dapat menjadi solusi nyata yang berdampak besar bagi masyarakat dan bumi.

Mari kita bergerak bersama, jadilah Eco Warrior yang berani beraksi, bukan hanya berwacana. Saatnya kita buktikan bahwa sekolah bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga pusat lahirnya agen perubahan yang mampu menjaga kelestarian alam untuk hari ini, esok, dan mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Life

See More

4 Kesalahan saat Menyampaikan Opini di Media Sosial, Hati-hati!

14 Sep 2025, 10:18 WIBLife