IDN Times Xplore/Tim Cihuy_SMAN 4 Denpasar
Tebe Modern merupakan inovasi pengelolaan sampah dengan memadukan konsep tradisional masyarakat Bali dalam proses dekomposisi sampah organik yang kini sedang digagaskan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Menurut pemahaman masyarakat Bali, “Tebe” merupakan halaman belakang rumah yang digunakan untuk membuang sampah organik dengan menggunakan bentuk yang modern untuk membantu proses dekomposisi sampah organik. Secara fisiknya, Tebe Modern berbentuk lubang cukup dalam dengan diameter yang cukup besar, diperkuat juga dengan buis beton yang disertai penutupnya dan berfungsi sebagai komposter alami untuk mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos. Hal ini dapat membantu masyarakat melakukan pengelolaan sampah organik secara mandiri dengan cara yang praktis. Dengan ini, Tebe Modern juga turut mendukung gaya hidup hijau dan keberlangsungan kehidupan seimbang dengan mengelola sampah secara mandiri, sehingga membantu mengurangi volume sampah organik yang tidak dapat terkelola dengan baik di TPA serta memberikan manfaat menyuburkan tanaman dengan pupuk kompos yang sudah masyarakat produksi.
Besarnya volume sampah organik di Bali menjadi faktor pendorong munculnya alternatif solusi pembuatan Tebe Modern sebagai bentuk peduli masyarakat dan pemerintah terhadap pengelolaan sampah organik mandiri. Pemerintah Provinsi Bali juga telah mengeluarkan regulasi seperti Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2025 tentang Bali Bebas Sampah yang membahas. Tindakan yang mendukung gerakan hidup hijau ini dapat dilakukan tidak hanya masyarakat Bali, tetapi seluruh masyarakat tanpa pandang usia dan latar belakang.
Kita sebagai generasi muda perlu untuk segera sadar akan urgensi mengenai lingkungan yang berkelanjutan. Generasi muda dapat berperan sebagai agen perubahan di lingkungan terdekatnya, melalui pengurangan plastik sekali pakai ketika berbelanja di luar serta dapat menjadi influencer kepada keluarga serta teman terdekatnya untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Pembuatan konten edukasi mengenai tata cara memilah sampah rumah tangga dan cara melakukan dekomposisi sampah organik secara mandiri di rumah juga dapat kita lakukan untuk menyadarkan masyarakat dengan cara yang lebih fleksibel di era digital sekarang.
Tebe Modern menjadi jawaban untuk tantangan yang sedang dihadapi masyarakat Bali. Ditutupnya TPA Suwung memberikan jalan bagi penerapan gaya hidup yang lebih ramah dan peduli lingkungan, Tebe Modern dinilai dapat mengurangi emisi gas rumah kaca karena sampah yang telah dikelola dengan efektif. Selain itu, metode pengomposan dengan Tebe Modern ini dapat meningkatkan kemampuan daya serap tanah, sehingga cocok untuk mengurangi risiko terjadinya banjir.
Penerapan metode ini tentunya tidak dapat otomatis berhasil secara menyeluruh kepada masyarakat Bali, mengingat penutupan TPA Suwung yang terlalu mendadak menjadikan masyarakat belum mampu untuk mengikuti perubahan yang terjadi atau culture lag. Sebaiknya dilakukan sosialisasi dan pembiasaan kepada masyarakat untuk menggunakan Tebe Modern di setiap rumah warga, lalu secara bertahap dilakukan pembatasan penerimaan sampah organik. Dengan cara pelaksanaan ini diharapkan penerapan Tebe Modern dapat berlangsung efektif bagi tata pengelolaan sampah organik oleh masyarakat.