4 MBTI Paling Perfeksionis Dibanding Tipe Kepribadian Lainnya

Di dunia MBTI, setiap tipe kepribadian memiliki keunikan masing-masing. Mulai dari cara merespons dunia hingga standar yang mereka tetapkan dalam hidup. Namun, beberapa jenis MBTI dikenal sangat perfeksionis atau menuntut kesempurnaan dalam pola pikir atau tindakan mereka. Tentu saja ini merupakan hal yang baik meskipun ada juga sisi buruk dari menjadi perfeksionis.
Penasaran ada tipe kepribadian apa saja? Berikut ini empat tipe MBTI yang paling perfeksionis dibanting yang lainnya. Yuk, kita simak bareng sampai selesai. Let's check it out!
1. INFJ – Sang Advokat

INFJ adalah tipe yang perfeksionis secara internal, maksudnya mereka menetapkan standar tinggi untuk diri sendiri yang jarang kelihatan oleh orang lain. Oleh karena sifat perfeksionis mereka lebih bersumber dari suara batin dan idealisme personal. Sebagai visioner dengan intuisi yang dominan, INFJ berusaha mengejar versi terbaik dari diri mereka hingga hal detail yang ujungnya bikin kewalahan bahkan sebelum memulai suatu hal
Perfeksionisme INFJ bisa menjadi pemacu produktivitas, tapi juga jebakan ketika mereka sering menunda atau bahkan menghindari tugas karena takut hasilnya tak sempurna. Hal ini kemudian memicu stres, rasa bersalah, dan penurunan mental . Banyak INFJ baru menyadari pola ini setelah merasa overwhelming dengan tuntutan tak realistis terhadap diri sendiri.
2. INTJ – Sang Arsitek

Tipe MBTI paling perfeksionis selanjutnya adalah INTJ. Mereka kerap menyusun rencana detail dan berharap eksekusi berjalan tepat persis seperti yang direncanakan. Jika gagal, harga diri mereka bisa terluka dan merasa tidak kompeten dalam melakukan tugasnya. Inilah alasan kenapa para INTJ sering bekerja berjam-jam demi memastikan semuanya sempurna.
Kecenderungan sifat INTJ yang menuntut segala sesuatu sempurna ini membawa sisi positif seperti konsistensi dan akurasi. Namun ada juga risiko overanalisis, penundaan, dan sulit menerima hasil yang tak sesuai ekspektasi. INTJ cenderung menahan diri mengekspresikan rasa frustrasi emosional dan lebih memilih memperbaiki kesalahan secara diam-diam daripada berbicara atau melepasnya .
3. ENFJ – Sang Guru

Sebagai tipe kepribadian ekstrovert yang perasa, ENFJ perfeksionis dalam menjalankan peran dalam lingkungan sosial. Mereka merasa harus memenuhi ekspektasi dan hadir sebagai sosok yang sempurna di tengah orang banyak. Mereka sering mengambil tanggung jawab lebih, multitasking demi memastikan semua orang merasa baik, dan menghakimi diri dengan keras jika gagal menjaga suasana seperti yang diharapkan .
Sisi gelap dari sifat perfeksionis ENFJ adalah bisa menyebabkan kelelahan emosional, ketika mereka merasa tugas sosial yang ideal tak pernah tercapai. Hal ini bisa memicu stres dan burnout, karena ENFJ paling keras terhadap kritikan yang mereka tujukan pada diri sendiri .
4. ISFJ – Sang Pelindung

Terakhir, ada tipe kepribadian ISFJ yang perfeksionis dalam hal ketelitian dan tanggung jawab. Mereka patuh pada rutinitas, perhatian terhadap detail kecil, dan sering merasa khawatir jika ada aspek yang terlewat dan bisa menurunkan kualitas atau mempengaruhi orang lain . Bagi mereka, ketidaksempurnaan bukan sekadar kesalahan teknis, tapi pelanggaran terhadap standar moral terkait kesejahteraan orang-orang di sekitar mereka.
Sisi positifnya, sifat perfeksionis ini menjadikan ISFJ sangat dapat diandalkan dan berkualitas tinggi. Namun bila dibiarkan, perfeksionisme mereka bisa berubah menjadi kecemasan berlebih, kerja total tanpa istirahat, dan rasa bersalah yang berat, apalagi jika feedback dari orang lain kurang sesuai ekspektasi internalnya.
Empat tipe kepribadian di atas sangat bisa diandalkan dalam berbagai hal, namun memiliki kelemahannya sendiri. Mereka yang perfeksionis cenderung mudah tertekan, stres, dan merasa cemas berlebihan. Jika kamu salah satu dari empat tipe di atas, coba seimbangkan sisi dirimu yang perfeksionis, bahwa gak semua hal harus berjalan seperti yang kita rencanakan.