Memahami Kalender Masehi : Pengertian, Sejarah, dan Perhitungannya

Tentu saja kamu sudah gak asing lagi mendengar istilah kalender Masehi, ya? Kalender Masehi sendiri menjadi jenis penanggalan yang paling banyak digunakan di dunia. Meskipun, ada beberapa negara yang tidak menggunakannya. Sebut saja China, Iran, Bangladesh, dan India.
Sistem penanggalan yang diperkirakan sudah digunakan lebih dari 4 abad ini, memiliki perhitungan berdasarkan pada revolusi bumi. Yakni aktivitas peredaran bumi mengelilingi matahari. Untuk memahami lebih jauh tentang kalender Masehi, berikut IDN Times telah merangkum pengertian, sejarah dan perhitungannya.
1. Pengertian kalender Masehi

Kalender Masehi memiliki nama lain Anno Domino yang merupakan sebutan untuk penanggalan atau penomoran tahun dalam kalender Julian dan Gregorian. Perhitungan tanggal dan bulannya mengambil dari kalender bangsa Romawi atau kalender Julian. Kalender ini sudah digunakan sejak 45 Sebelum Masehi, lho!
Penanggalan ini kemudian digunakan di seluruh dunia, demi mempermudah komunikasi dan perhitungan tanggal antar negara. Bayangkan, jika tiap negara memiliki penanggalan yang berbeda, tentu akan kesulitan menyamakan hari bahkan waktu. Nah, lantas bagaimana sejarah terbentuknya kalender Masehi hingga mendunia? Langsung cek poin berikutnya!
2. Sejarah kalender Masehi

Coba tengok kalendermu di rumah, tentu saja di sana terdapat 12 bulan yang menunjukkan satu tahun. Mulai dari Januari hingga Desember. Uniknya, keduabelas bulan tersebut masing-masing memiliki jumlah hari yang berbeda-beda, seperti :
- Februari = 28 atau 29 hari
- Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober, dan Desember = 31 hari
- April, Juni, September, dan November = 30 hari
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kalender Masehi atau Anno Domino mengambil perhitungan tanggal dan bulan dari kalender bangsa Romawi. Kalender ini disebut juga kalender Julian, karena dibuat sendiri oleh Julius Caesar, ketika ia sedang berkunjung ke Alexandria, Mesir sekitar 47 Sebelum Masehi. Julius mendapat saran dari Sosigenes, seorang ahli di bidang astronomi dan metematika, tentang perhitungan penanggalan yang tepat.
Julius disarankan untuk menggunakan panjang satu tahun Syamsiyah : 365,25 hari, dengan mengurangi 90 hari dari kalender tradisional Romawi yang kala itu masih dipergunakan. Yakni, dengan memotong 23 hari pada bulan Februari dan 67 hari pada bulan November dan Desember. Sejak saat itu, kalender Julian inilah yang digunakan.
Sebelumnya, bulan-bulan ini memiliki nama dan jumlah hari yang berbeda dari yang kita kenal sekarang. Di antaranya :
- Ianuarius = 31 hari
- Martius = 31 hari
- Maius = 31 hari
- Quintilis = 31 hari
- September = 31 hari
- November = 31 hari
- Aprilis = 30 hari
- Iunius = 30 hari
- Sextilis = 30 hari
- Oktober = 30 hari
- Desember = 30 hari
- Februari = 29 hari
Setelah itu, sejak abad ke-8, nama-nama bulan tersebut mulai mengalami perubahan, sebelum akhirnya ditetapkan seperti yang kita kenal sekarang.
Penetapan bulan pertama pada kalender Julian, jatuh di tanggal 1 Ianuarius (Januari) yang sekaligus memperingati sidang pertama dewan Gereja Kerajaan Romawi kuno, yang diselenggarakan pada tanggal tersebut. Sejak saat itu, Januari ditetapkan sebagai bulan pertama dan Desember sebagai bulan terakhir.
Tidak hanya kalender Julian dari Julius Caesar, penanggalan Masehi yang kita pergunakan sekarang juga merujuk pada kalender Gregorius. Kalender Gregorius atau Gregorian sendiri merupakan sistem penanggalan yang dibuat oleh Paus Gregorius XIII, yang dikenal dunia pada 4 dan 15 Oktober 1582.
Sistem penanggalannya berlandaskan pada tahun Masehi, yang dihitung mulai dari lahirnya Isa al-Masih atau Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kalender Gregorian pada akhirnya disebut sebagai kalender Masehi.
3. Perhitungan kalender Masehi

Setelah memahami pengertian dan sejarah singkat terbentuknya kalender Masehi, sekarang saatnya menilik bagaimana perhitungannya. Perhitungan kalender Masehi atau Syamsiah didasarkan pada waktu peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi sendiri membutuhkan waktu selama 365 1/4 hari. Sedangkan satu tahun pada kalender Masehi terdiri dari 12 bulan, 365 hari.
Sehingga ada ketidaksesuaian jumlah hari dalam satu tahun dengan lama revolusi bumi, sebab tersisa 1/4 hari. Supaya sesuai dengan lamanya peredaran bumi mengelilingi matahari, tiap 4 tahun sekali jumlah hari dalam bulan Februari ditambah satu, jadi 29 hari atau dikenal dengan istilah tahun Kabisat.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai kalender Masehi yang kita gunakan hingga saat ini, mulai dari pengertian, sejarah, dan perhitungannya. Semoga bisa menambah pengetahuanmu, ya!