ilustrasi oposisi (pexels.com/ Mikhail Nilov )
Setelah memahami pengertian istilah oposisi dalam dunia politik, berikut adalah berbagai macam konsep oposisi yang perlu diketahui:
1. Oposisi Seremonial
Oposisi seremonial ini merupakan penyanggahan yang mencerminkan sikap seremoni. Istilah seremonial dapat diartikan sebagai sesuatu yang bersifat resmi dan formal. Adanya oposisi seremonial berarti sesuatu yang dibentuk untuk kepentingan formalitas saja.
2. Oposisi Destruktif-Oportunis
Berbeda dengan konsep oposisi sebelumnya, oposisi yang satu ini justru bertujuan untuk merusak imej atau citra dari pemerintah. Sesuai namanya, destruktif berarti merusak sedangkan oportunis adalah seseorang yang hanya mengambil keuntungan untuk diri sendiri.
Dengan kata lain, konsep oposisi destruktif-oportunis adalah pihak yang akan mengkritisi atau menyanggah semua kebijakan dari pemerintah atau pihak lawan yang bertujuan untuk merusak imej atau menyalahkan pemerintah.
3. Oposisi Fundamental Ideologis
Konsep oposisi ini cenderung lebih nekat dari dua konsep sebelumnya. Jika dua konsep sebelumnya berusaha untuk menyanggah atau mengkritisi pihak lawan, oposisi fundamental ideologis berusaha untuk menggulingkan pemerintah untuk mendapatkan kekuasaan. Lebih parah, oposisi ini juga tak segan-segan untuk mengganti semua sistem parlemen hingga dasar negara.
4. Oposisi Demokratis
Konsep oposisi demokratis merupakan bentuk ketidakpuasan terhadap oposisi seremonial yang hanya muncul untuk formalitas saja. Pasalnya, oposisi seremonial cenderung menciptakan oposisi radikal yang dapat menghancurkan pondasi dari demokrasi.
Orang-orang yang berada di pihak oposisi ini akan memberikan kritik kepada pemerintah jika kebijakan pemerintah dinilai tidak layak bagi masyarakat. Namun, konsep oposisi ini memiliki sisi positif, di mana rakyat tetap mampu melihat pencapaian dari pemerintah saat ini.