ilustrasi pelajar SMA (unsplash.com/Ed Us)
Teknis pembelajaran P5 di satu wilayah mungkin akan berbeda-beda karena tergantung pada kebutuhannya masing-masing. Dengan begitu, siswa akan diajak dan diarahkan untuk belajar dari lingkungan sekitar dan diberi kesempatan untuk mengalami pengetahuan. Hal ini sejalan dengan yang ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara, bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri.
Dalam praktiknya, siswa akan mempelajari isu-isu terkini yang terjadi di lingkungannya. Ini bisa seputar iklim, kesehatan mental, budaya, teknologi, kehidupan sosial, dan masih banyak lagi. Selanjutnya, siswa akan dilatih untuk bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab tiap permasalahan tersebut.
Dengan kata lain, pembelajaran P5 ini menjadi sebuah sarana di mana siswa bisa belajar berperilaku kompeten, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Fokusnya gak terbatas pada kemampuan kognitif saja, melainkan juga sikap dan perilaku yang sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia.