ilustrasi kehidupan (pixabay.com/SyauqFillah)
"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", adalah bunyi sila ke-2 yang pastinya menjamin rasa keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sang pendiri bangsa pastinya memikirkan betul bagaimana suatu kehidupan harmonis bagi warga negaranya.
Pengamalan sila ke-2 ini dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah:
- Menjunjung tinggi nilai Hak Asasi Manusia (HAM);
- Mengembangkan sikap toleransi antar masyarakat;
- Memberikan pelayanan publik terbaik bagi setiap lapisan masyarakat;
- Menghindari bertindak semena-mena kepada orang yang lebih kecil;
- Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, ras, agama dan asal-usulnya;
- Dan lain-lain.
Namun banyak yang terjadi belakangan, masih maraknya kasus ketimpangan keadilan antara masyarakat biasa dengan mereka yang memiliki uang serta power dalam sebuah instansi.
Banyak koruptor yang masih bisa merasakan nikmatnya fasilitas VIP dalam lembaga permasyarakatan. Pelaku pelecehan seksual yang dulu memiliki citra positif masih bebas berkeliaran padahal belum mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Nyatanya masih banyak kasus ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita semua tidak jemu untuk menyuarakan dan mengangkat kasus ketidakadilan di negara ini. Banyak wadah digital yang sekarang bisa menjadi sumber yang didengar masyarakat.