ilustrasi seorang pria yang membaca buku filsafat (freepik.com/pressfoto)
Dikutip dari buku 'Pengantar Filsafat Ilmu', metode dipakai sebagai alat pendekatan untuk mencapai hakikat sesuai dengan corak pandangan filsuf masing-masing. Adapun metode filsafat tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Metode Kritis (Socrates dan Plato)
Metode kritis bersifat analisis istilah dan pendapat. Metode ini menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan dengan bertanya, berdialog, membedakan, membersihkan, menyisihkan, dan menolak, sehingga pada akhirnya bisa ditemukan hakikat.
2. Metode Intuitif (Plotinus dan Bergson)
Metode intuitif memakai cara intuitif dan pemakaian simbol-simbol untuk berusaha melaksanakan pembersihan intelektual bersama dengan penyucian moral, sehingga tercapai suatu pemikiran yang jernih.
3. Metode Skolastik (Aristoteles dan Thomas Aquinas)
Metode skolastik bersifat sintetis deduktif, yang artinya memecahkan suatu persoalan dengan menggunakan analisis dan pengambilan kesimpulan yang dimulai dari prinsip-prinsip umum, lalu diimplementasikan ke hal-hal ataupun prinsip-prinsip khusus. Metode ini bertitik tolak dari definisi dan prinsip yang jelas, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
4. Metode Geometris (Rene Descartes)
Metode geometris dilakukan dengan analisis terkait hal-hal yang kompleks untuk dicapai intuisi terhadap hakikat-hakikat sederhana, kemudian dideduksi secara matematis segala pengertian lainnya.
5. Metode Empiris (Hobbes, Locke, Berkeley, dan David Hume)
Hanya pengalaman yang menyajikan pengertian benar, maka sebuah pengertian ataupun ide akan menghasilkan pengetahuan apabila itu bersumber dari pengalaman.
6. Metode Transendental (Immanuel Kant)
Metode ini adalah salah satu pendekatan teologi kontekstual, yang menyatakan bahwa realitas bukan sesuatu yang “ada di luar”, melainkan hakikat sejatinya yang tidak tampak secara imanen.
7. Metode Fenomenologi (Husserl)
Metode ini dilakukan dengan penyederhanaan secara sistematis (reduction) dan melakukan refleksi secara mendalam dalam setiap fenomena agar tercapai hakikat sesuatu yang ada di baliknya.
8. Metode Dialektis (Hegel dan Mark)
Metode ini dilaksanakan dengan mengikuti dinamika pikiran berbasis peristiwa di alam semesta dan bersandarkan pada dialektika, tesis, antitesis, dan sintesis untuk mencapai hakikat kenyataan.
9. Metode Neo Positivis
Kenyataan bisa dipahami menurut hakikatnya dengan menggunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu pengetahuan positif (eksakta).
10. Metode Analitika Bahasa (Wittgenstein)
Analitika merupakan metode yang khusus dalam filsafat dengan cara menguji ungkapan-ungkapan yang digunakan berdasarkan analisis bahasa dengan tujuan untuk mencapai kebenaran yang hakiki.
Nah, itu dia pengertian filsafat menurut para ahli dan metodenya. Semoga bisa menambah wawasanmu, ya!