Perbedaan GBI dan GPdI: Tata Ibadah, Ajaran, hingga Kepemimpinan

Seiring berjalannya waktu, kini semakin banyak aliran gereja yang berkembang di Indonesia. Aliran yang cukup populer dikenal diantaranya adalah GBI (Gereja Bethel Indonesia) dan GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia). Keduanya masih tergolong ke dalam kelompok atau sinode gereja Kristen Protestan di Indonesia, namun terdapat beberapa perbedaan mulai dari ajaran, cara beribadah, hingga bangunan gereja.
Kalau kamu ingin tahu lebih dalam mengenai perbedaan GBI dan GPdI? Selengkapnya bisa kamu baca dalam artikel ini. Langsung aja, scroll sampai habis, ya!
1. Nama gereja
Gereja dengan aliran pantekosta umumnya banyak yang menggunakan nama gereja mereka dengan sisipan kata pantekosta di dalamnya, seperti salah satunya GPdi (Gereja Pantekosta di Indonesia). Sehingga, gereja ini sangat mudah dikenali sebagai gereja yang memiliki aliran pantekosta.
Sementara, GBI yang tergolong ke dalam gereja beraliran karismatik hanya terdapat beberapa yang menggunakan sisipan kata karismatik dalam nama gereja, selebihnya tidak.
Berikut ini beberapa nama gereja karismatik yang ada di Indonesia selain GBI:
- Gereja Tiberias Indonesia
- Gereja Mawar Sharon
- Gereja Bethany Indonesia
- Gereja Bethel Tabernakel
2. Bangunan dan lokasi gereja
Perbedaan selanjutnya terletak pada bangunan gereja. Biasanya semua bangunan GPdI memiliki bangunan seperti pada umumnya gereja-gereja yang biasa kita lihat. Sementara bangunan GBI tidak semuanya berbentuk seperti gereja pada umumnya, beberapa bangunan GBI merupakan gedung-gedung pertemuan.
Selain itu, GPdI memiliki lahan untuk beribadah secara resmi dimana mereka bisa beribadah secara tetap pada bangunan gereja itu. Sama halnya dengan GBI, namun beberapa GBI umumnya memiliki lokasi ibadah berpindah-pindah, mereka bisa mengadakan ibadah di gedung pertemuan umum seperti pusat perbelanjaan atau perkantoran.
3. Pengajaran
Baik GBI dan GPdI, keduanya merupakan lembaga Gereja Kristen di Indonesia yang mempercayai Allah Esa, Tritunggal, dalam nama-Nya yang berkuasa, nama Allah Bapa, Allah Anak, serta Roh Kudus yaitu TUHAN Yesus Kristus. GBI dan GPdI tentu masih memiliki konsep pengajaran dari Alkitab yang sama, hanya saja metodenya yang berbeda.
Di GBI terdapat sekolah orientasi melayani khusus untuk para pekerja yang melayani di gereja. Sama halnya pula di GPdI program pengajaran yang disediakan memiliki sistem dan nama yang berbeda.
4. Kepemimpinan dan organisasi
Dalam gereja beraliran pantekosta seperti GPdi, pemimpin gereja umumnya adalah tunggal atau satu yang biasa disebut gembala sidang. GPdI juga memiliki organisasi induk sendiri. Di Indonesia, gereja yang beraliran pantekosta seperti GPdI sudah pasti merupakan gereja dibawah naungan PGPI (Persekutuan Gereja Pantekosta di Indonesia).
Berbeda dengan GBI, meskipun beberapa pemimpin gereja merupakan gembala tunggal, namun gereja dengan aliran karismatik tersebut umumnya memiliki pemimpin yang cenderung lebih beragam, yakni sistem kepemimpinan jamak atau kepenatuaan. GBI pun tidak bernaung dalam organisasi atau persekutuan khusus. Gereja dengan aliran karismatik cenderung membangun serta mendirikan gerejanya sendiri.
5. Tata ibadah
Perbedaan terakhir antara GBI dan GPdI terletak pada cara beribadah. Saat beribadah, keduanya memiliki liturgi yang berbeda, khususnya pada saat nyanyian pujian dan penyembahan. Liturgi GPdI dapat dikatakan cenderung lebih kaku karena mengikuti tata ibadah yang telah ditetapkan oleh persekutuan gereja di tiap minggunya.
Sementara, GBI menentukan sendiri liturgi pada saat ibadah, mengingat mereka juga tidak memiliki persekutuan khusus. Nyanyian pada saat ibadah di GBI pun umumnya akan diiringi oleh alat musik yang lengkap, termasuk drum. Meskipun begitu, beberapa GPdI juga diiringi oleh alat musik yang lengkap pada saat ibadah, instrumen drum tidak dapat ditemui di semua GPdI.
Nah, itulah merupakan beberapa perbedaan antara GPdi dengan GBI. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat, ya!
Penulis: Natasya Yolanda