Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/Alena Darmel)
Menurut Bahasa Arab, khalifah mempunyai arti sebagai pengganti. Pengganti yang dimaksud adalah pengganti Allah SWT untuk melaksanakan undang-undang yang ada di muka bumi. Kata khalifah juga terdapat dalam Al-Qur'an yang memiliki arti sebagai pemimpin pengganti.
Hal ini juga disebutkan Allah dalam firmannya yang berbunyi,
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَنَ
وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْن
Artinya: “Dan (ingatlah) tatkala Rabbmu berkata kepada malaikat , ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah'. Berkata mereka, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalamnya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau?’. Dia berkata, ‘Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
Meskipun khilafah terdiri atas huruf yang sama dengan khalifah, namun khilafah memiliki arti sebagai kekuasaan atau pemerintahan. Berdasarkan istilah, khilafah merupakan susunan sebuah pemerintahan yang segala sesuatunya diatur dengan ajaran Islam. Kata khilafah tidak ditemukan dalam Al-Quran, namun ada beberapa dalil mengenai bagaimana seharusnya pemerintahan itu dibangun.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu.” (An-Nisa’ ayat 59)