ilustrasi membaca Al-Quran (pexels.com/Muhammad-taha Ibrahim)
Perbedaan selanjutnya yang dimiliki NU dan Muhammadiyah adalah tata cara ibadahnya. Secara umum, NU dan Muhammadiyah tetap berpedoman pada Al-Quran, karena Al-Quran mengandung kebenaran yang telah diberikan Allah SWT. Meskipun begitu, ada beberapa perbedaan yang terjadi saat melaksanakan ibadah, salah satunya salat. Berikut ini perbedaannya.
Tata cara ibadah NU dipengaruhi oleh KH Kholil Bangkalan, KH Ya'kub, Syaikh Ahmad Amin al-Atthar, dan lainnya. Dalam hal ini tata cara ibadah NU dapat dilihat dari, di antaranya:
1. Membaca qunut saat salat subuh
2. Membaca selawat setelah azan
3. Niat salat membaca Ushalli
4. Niat puasa membaca niat "nawaitu sauma ghadin" dan niat wudhu membaca "nawaitu wudu'a"
5. Azan Jumat dua kali
6. Menyebut Nabi dengan kata Sayyidina Muhammad
Sementara itu, tata cara ibadah Muhammadiyah dipengaruhi oleh Syeikh Muhammad Khatib al-Minangkabawii, Syeikh Nawawi al- Bantani, dan lain-lain. Dalam hal ini tata cara ibadah Muhammadiyah dapat dilihat dari, di antaranya:
1. Tidak membaca qunut saat salat subuh
2. Tidak membaca selawat
3. Niat salat tidak membaca Ushalli
4. Niat puasa dan wudhu tanpa di-jahr-kan
5. Tidak boleh dan tidak ada yang namanya tahlilan, dibaiyah, dan selamatan (kenduren)
6. Azan Jumat satu kali
NU dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam memiliki tujuan yang baik untuk masyarakat di Indonesia. Meskipun ada perbedaan di antara keduanya, NU dan Muhammadiyah memiliki tujuan yang sama yakni untuk mensejahterakan umat.
Nah, itulah perbedaan NU dan Muhammadiyah. Semoga dengan informasi ini kamu sudah tidak bingung lagi mengenai kedua organisasi ini ya.
Oleh: Srikandy Indah Karina S.B