Ilustrasi Jumat Agung (unsplash.com/Alicia Quan)
Dalam Komsos BMV Katedral Bogor, Pekan Suci membawa umat untuk berfokus pada hari-hari terakhir Yesus sebelum menghadapi kematian-Nya pada Jumat Agung serta kebangkitan-Nya pada Minggu Paskah. Seluruh umat akan merenungkan, bahkan menampilkan kembali penderitaan dan kematian Kristus.
Minggu Palma diadakan untuk menghormati kembalinya Yesus ke Yerusalem. Umat membawa daun palma yang kemudian diberkati. Pekan Suci berakhir dengan Sabtu Suci, atau Malam Paskah. Bagi Umat Katolik, Pekan Suci adalah waktu berdoa yang khusyuk. Tetapi pada akhirnya akan tiba Minggu Paskah, perayaan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.
Sementara Tri Hari Suci, dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci atau malam Paskah. Mengutip SMPK Santa Maria 2 Malang, Tri Hari Suci diawali dengan misa petang pada Kamis Putih, memuncak pada perayaan malam Paskah, dan berakhir pada ibadah Sore Minggu Paskah.
Selama tiga hari suci Paskah ini, Gereja merayakan misteri terbesar karya penebusan, yakni sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus. Tri Hari suci sendiri merupakan hasil perkembangan siklus Paskah pada abad ke-4.
Puncak dari hari Tri Suci adalah hari Minggu Paskah. Pada hari ini umat merayakan kemenangan akan kebangkitan Yesus Kristus yang mengalahkan maut. Peristiwa Kristus inilah yang memberikan pengharapan bagi umat yang percaya akan kelahiran kembali, kekuasaan Allah Tritunggal, kemenangan atas dosa, dan semua hal yang merusak kehidupan manusia.
Itulah tadi perbedaan Pekan Suci dan Tri Hari Suci. Jadi, pertanyaanmu sudah terjawab ‘kan? Semoga artikel ini bisa membantu, ya.