Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warna Liturgi Jumat Agung, Momen Kematian Kristus

Ilustrasi Jumat Agung (pexels.com/Photo by 🇻🇳🇻🇳Nguyễn Tiến Thịnh 🇻🇳🇻🇳)
Ilustrasi Jumat Agung (pexels.com/Photo by 🇻🇳🇻🇳Nguyễn Tiến Thịnh 🇻🇳🇻🇳)

Jumat Agung merupakan salah satu bagian dari pekan suci, dari Minggu Palma hingga Paskah. Perayaan ini merupakan momen kematian Yesus Kristus di kayu salib. Bagi umat Kristiani khususnya Katolik, Jumat Agung menjadi salah satu hari terpenting dalam gereja.

Hari Kematian Yesus Kristus ini juga memiliki warna liturgi tersendiri, yang melambangkan peristiwa penting pada di hari yang agung ini. Lalu apa warna liturgi Jumat Agung? Simak di bawah ini.

1. Perayaan Jumat Agung

Ilustrasi Jumat Agung (pexels.com/Photo by Blue Arauz)
Ilustrasi Jumat Agung (pexels.com/Photo by Blue Arauz)

Sebelum membahas warna liturgi, ketahui dulu apa itu perayaan Jumat Agung. Mengutip Iman Katolik, Jumat Agung adalah Jumat sebelum Paskah, pada hari raya ini umat Kristiani memperingati penyaliban Yesus Kristus, kematian-Nya di atas kayu salib, dan penguburan Yesus.

Ini merupakan salah satu hari terpenting dalam kalender umat Kristiani karena dianggap sebagai puncak pelayanan Yesus di dunia. Itulah kenapa diberi sebutan “Agung”. Dalam Alkitab cerita penyaliban Yesus disebut di dalam keempat Injil, dan didahului dengan cerita Perjamuan Kudus.

Setelah itu pengkhianatan Yudas Iskariot, Yesus berdoa di taman Getsemani, penangkapan Yesus, penyangkalan Petrus terhadap Yesus sebanyak tiga kali, Yesus diadili, dan Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus dan kemudian Herodes. Kemudian dilanjutkan dengan kisah kebangkitan Yesus, penampakan Yesus kepada murid-murid-Nya serta orang banyak, serta kenaikan Yesus ke surga.

2. Warna liturgi Jumat Agung

Ilustrasi Jumat Agung (unsplash.com/Alicia Quan)
Ilustrasi Jumat Agung (unsplash.com/Alicia Quan)

Secara umum, perayaan Jumat Agung memiliki tiga bagian, yakni liturgi sabda, penghormatan salib, dan komuni. Selama misa Jumat Agung, umat Katolik akan naik ke dekat altar, kemudian membungkuk dan mencium salib. Hal ini disebut sebagai penghormatan salib, di mana umat menghormati pengorbanan besar yang dilakukan Yesus di kayu salib.

Sementara itu, Jumat Agung juga memiliki warna liturgi tersendiri. Mengutip laman Paroki St.Eduardus Watunggong NTT, Jumat Agung menggunakan warna liturgi merah. Nantinya, pastur atau romo, pemazmur, misdinar, dan petugas gereja saat perayaan ini juga menggunakan warna senada.

3. Makna warna merah saat Jumat Agung

Ilustrasi Jumat Agung (pexels.com/Photo by 🇻🇳🇻🇳Nguyễn Tiến Thịnh 🇻🇳🇻🇳)
Ilustrasi Jumat Agung (pexels.com/Photo by 🇻🇳🇻🇳Nguyễn Tiến Thịnh 🇻🇳🇻🇳)

Dalam tradisi gereja Katolik, merah merupakan salah satu warna liturgi Katolik yang memberikan makna api dan darah. Kedua makna ini sekaligus melambangkan kekuatan roh kudus dan pengorbanan. Warna merah biasanya digunakan saat Jumat Agung, Pentakosta, dan hari raya para rasul serta perayaan martir.

Sementara dalam Jumat Agung, warna merah melambangkan bagaimana darah Kristus yang telah tercurah di kayu salib menjadi tebusan dosa-dosa umat manusia. Selain itu pada Pentakosta, warna merah mengingatkan umat tentang turunnya roh jkudus atas para rasul. Roh kudus ini memberikan kekuatan serta semangat untuk mewartakan kabar baik bagi dunia.

Pada perayaan martir, warna liturgi merah juga digunakan sebagai ungkapan iman dan ketaatan para martir. Warna ini melambangkan bagaimana para martir telah berjuang membela imannya hingga mengorbankan nyawanya.

Jadi, warna liturgi Jumat Agung adalah merah. Nantinya warna ini akan menjadi yang paling dominan saat misa Kematian Yesus Kristus, bahkan dekorasinya sekalipun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Robertus Ari
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us