Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak sekolah sedang ujian
ilustrasi anak sekolah sedang ujian (pexels.com/@dothanhyb)

Intinya sih...

  • Kurikulum 2025 tidak sepenuhnya baru, tetapi mengalami penyempurnaan besar dengan fokus pada pembelajaran mendalam yang integratif.

  • Pendekatan deep learning menjadi strategi utama dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar di Indonesia, dengan penekanan pada pembelajaran mendalam dan penguatan tujuan pendidikan nasional.

  • Ujian Nasional digantikan oleh Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang bersifat alat pengukur kompetensi, bukan penentu kelulusan, untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam dunia pendidikan Indonesia dengan fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran dan relevansi terhadap perkembangan zaman. Tahun ini diperkenalkan kurikulum baru yang disebut Kurikulum 2025.

Muncul banyak pertanyaan, bagaimana kurikulum ini dijalankan sepanjang tahun dan perubahan apa yang terjadi? Yuk, simak lebih lengkap perubahan kurikulum dan metode belajar di tahun 2025!

1. Sistem baru Kurikulum 2025

ilustrasi anak sekolah sedang ujian (pexels.com/@dothanhyb)

Tahun 2025 tidak menghadirkan kurikulum nasional yang sepenuhnya baru, tetapi ada penyempurnaan besar yang membuat pembelajaran lebih bermakna. Dasar yang digunakan tetap Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum utama, sedangkan Kurikulum 2013 (K-13) masih dipakai di beberapa sekolah. Jadi secara resmi siswa tidak “berpindah kurikulum” secara besar-besaran, namun pendekatan dan fokusnya diperbarui.

Perubahan utama terletak pada ketentuan pembelajaran yang lebih fleksibel dan kontekstual. Dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, disebutkan bahwa kurikulum ini bukan kurikulum baru, tetapi lebih ke penekanan pada pembelajaran mendalam yang integratif yaitu mengaitkan satu materi dengan tema lain untuk menciptakan pemahaman luas dan terhubung dengan kehidupan nyata.

2. Metode belajar 2025

Ilustrasi belajar (pexels.com/AS Photography)

Perubahan yang paling terasa dari segi pembelajaran adalah metode yang digunakan. Dunia pendidikan kini bergerak ke arah deep learning, yaitu pendekatan belajar yang membuat siswa bukan hanya tahu, tetapi memahami, menerapkan, dan menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata. Pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning menjadi strategi utama dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar di Indonesia.

“Pembelajaran mendalam mendorong murid tidak hanya sekadar menghafal materi melainkan memahami secara utuh, serta menghubungkan antar konsep dengan menerapkannya dalam konteks yang berbeda,” tutur Toni Toharudin Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen pendidikan (BSKAP).

Penyempurnaan ini tertuang dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, yang menekankan beberapa aspek penting:

  • 8 dimensi Profil Lulusan sebagai penguatan tujuan pendidikan nasional.

  • Pendekatan pembelajaran mendalam agar siswa berpikir kritis, kreatif, dan kontekstual.

  • Mata pelajaran pilihan koding dan kecerdasan buatan (AI) untuk membekali siswa keterampilan teknologi.

  • Kegiatan kokurikuler lebih fleksibel, termasuk proyek kolaboratif lintas mata pelajaran, integrasi gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, serta ekstrakurikuler seperti pramuka atau kepanduan.

Toni menegaskan, bahwa istilah Profil Pelajar Pancasila diubah menjadi Profil Lulusan, bukan untuk menghilangkan nilai-nilai luhur, tetapi untuk menekankan penguatan capaian karakter dan kompetensi siswa. Dengan metode deep learning, siswa diajak berpikir lebih luas, belajar secara bermakna, dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata, bukan sekadar menghafal untuk ujian.

3. Perubahan sistem ujian: Dari UN ke TKA

ilustrasi ujian UKBI (freepik.com/scphotograph)

Salah satu perubahan yang paling banyak dibicarakan adalah soal Ujian Nasional (UN). Di 2025, UN tidak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan, karena sekarang yang dipakai adalah Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Perbedaan utamanya:

  • UN dulu bersifat standar nasional wajib dan hasilnya menentukan lulus tidaknya siswa.

  • TKA bersifat alat pengukur kompetensi, bukan penentu kelulusan. Artinya, siswa tetap bisa lulus tanpa tergantung skor TKA.

TKA dirancang lebih objektif dan relevan dengan kemampuan nyata siswa dibanding UN yang lebih berfokus pada jawaban benar/salah. Untuk pendidikan akuntansi misalnya, materi dalam TKA bisa berupa soal-soal yang lebih aplikatif dan kontekstual. Jadi bukan hanya rumus, tetapi situasi nyata di dunia kerja.

Perubahan sistem kurikulum tahun 2025 ini bertujuan untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan. Sekolah diharapkan memberikan lulusan yang dapat berpikir kritis, adaptif, dan mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan nyata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team