Ilustrasi belajar (pexels.com/AS Photography)
Perubahan yang paling terasa dari segi pembelajaran adalah metode yang digunakan. Dunia pendidikan kini bergerak ke arah deep learning, yaitu pendekatan belajar yang membuat siswa bukan hanya tahu, tetapi memahami, menerapkan, dan menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata. Pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning menjadi strategi utama dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar di Indonesia.
“Pembelajaran mendalam mendorong murid tidak hanya sekadar menghafal materi melainkan memahami secara utuh, serta menghubungkan antar konsep dengan menerapkannya dalam konteks yang berbeda,” tutur Toni Toharudin Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen pendidikan (BSKAP).
Penyempurnaan ini tertuang dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, yang menekankan beberapa aspek penting:
8 dimensi Profil Lulusan sebagai penguatan tujuan pendidikan nasional.
Pendekatan pembelajaran mendalam agar siswa berpikir kritis, kreatif, dan kontekstual.
Mata pelajaran pilihan koding dan kecerdasan buatan (AI) untuk membekali siswa keterampilan teknologi.
Kegiatan kokurikuler lebih fleksibel, termasuk proyek kolaboratif lintas mata pelajaran, integrasi gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, serta ekstrakurikuler seperti pramuka atau kepanduan.
Toni menegaskan, bahwa istilah Profil Pelajar Pancasila diubah menjadi Profil Lulusan, bukan untuk menghilangkan nilai-nilai luhur, tetapi untuk menekankan penguatan capaian karakter dan kompetensi siswa. Dengan metode deep learning, siswa diajak berpikir lebih luas, belajar secara bermakna, dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata, bukan sekadar menghafal untuk ujian.