Ilustrasi perempuan melihat cermin (Pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)
Mengutip laman Universitas Bina Nusantara (Binus), dalam e-jurnal Mengenal Resiliensi dalam Ilmu Psikologi oleh Antonina Pantja Juni Wulandari, memberikan pembahasan mengenai resiliensi. Ia pun memberikan beberapa pembentuknya. Berikut di antaranya:
1. Faktor resiko: Mengenai hal-hal yang bisa menyebabkan dampak buruk atau menyebabkan individu tersebut beresiko mengalami gangguan perkembangan atau psikologis.
2. Faktor pelindung: Sifatnya menunda, meminimalkan, bahkan menetralisir hasil akhir yang negatif. Faktor pelindung ini bisa dibagi menjadi tiga, berikut di bawah ini:
- Individual: Bersumber dari individu itu sendiri, yaitu, sociable, self confident, self-efficacy, harga diri, memiliki talent (bakat).
- Keluarga: Hubungan yang dekat dengan orangtua yang punya kepedulian dan perhatian, pola asuh baik, memiliki keharmonisan, dan seterusnya bisa memberi pengaruh pada resiliensi individu.
- Masyarakat: Bisa memberi pengaruh terhadap resiliensi pada individu, dengan mendapat perhatian dari lingkungan, aktif dalam organisasi kemasyarakatan.