ilustrasi bendera merah putih (unsplash.com/Mufid Majnun)
Yamin memperlihatkan bahwa perlambang merah putih dapat ditemukan dalam peninggalan terpenting dari berbagai kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara. Raja Tarumanegara yang bernama Pumawarman digambarkan mengendarai burung Garuda berwarna merah dan putih.
Pada Candi Prambanan yang dibangun sekitar abad ke-9 terdapat relief yang menggambarkan adegan Anoman Obong, yakni ketika Anoman dibakar ekornya oleh Rahwana dan ia berlompatan dari atap ke atap rumah sehingga justru membakar kota Alengka.
Yamin menafsirkan penggambaran ini sebagai perlambang merah putih. Api di ekor Anoman melambangkan warna merah, sementara sosok Anoman merupakan kera berwama putih, sehingga keduanya berpadu secara imajinatif menjadi sosok merah putih.
Yamin juga menafsirkan relief di Candi Borobudur yang sezaman dengan Candi Prambanan sebagai penggambaran warna merah putih. Dalam relief tersebut, tampak beberapa punggawa membawa bendera berwarna gelap dan terang yang kemudian ditafsirkan Yamin sebagai bendera merah putih.
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang lain pun digambarkan oleh Yamin banyak menggunakan perlambang merah putih. Kerajaan Mataram Hindu, Kediri dan Singasari, menurutnya, menggunakan perlambang merah putih, entah itu dalam bentuk cerita burung garuda merah putih ataupun dalam panji-panji berwama merah dan putih.
Begitu pun dalam tradisi kerakyatan. Dalam tradisi Jawa, umpamanya, telah lama dikenal bubur merah dan bubur putih yang dimakan pada saat selametan. Demikian pula tradisi Papua yang sudah lama mengenal kuliner pepeda atau campuran sagu putih dengan buah soradi berwama merah. Selain kuliner, terdapat pula cerita rakyat di Jawa tentang bawang merah dan bawang putih.
Semuanya, bagi sang aktivis nasionalis itu, menunjuk pada fakta adanya perlambang merah putih sebelum proklamasi kemerdekaan. Penggunaan merah putih sebagai warna bendera, juga tercermin dalam umbul-umbul perang kerajaan Majapahit yang disebut sebagai "gula kelapa", dengan warna merah dikaitkan dengan gula dan putih dikaitkan dengan kelapa.
Yamin menyebut bahwa inilah akar sejarah dari bendera merah putih Indonesia. Dalam penelusurannya Yamin lebih lanjut lagi berpendapat bahwa bendera merah putih juga dipakai semasa peperangan melawan penjajahan VOC dan Belanda. Ia mengatakan bahwa dalam Perang Jawa, Pangeran Diponegoro menggunakan umbul-umbul merah putih untuk menandai pasukannya.