Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal 9 Istri Sukarno, Profil hingga Perjalanan Cintanya

Heldy Djafar, Fatmawati, dan Ratna Sari Dewi, istri-istri Sukarno. (Instagram.com/utywibowo | Facebook.com/Arsip Nasional RI | Instagram.com/kartikasoekarnofoundation)

Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, dikenal sebagai sosok pemimpin yang berwibawa. Tak banyak orang tahu tentang perjalanan cintanya yang tak kalah menarik dari sepak terjang politiknya.

Saat dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Sukarno didampingi istrinya yang bernama Fatmawati, yang kemudian dikenal sebagai Ibu Negara Pertama Republik Indonesia. Ternyata, istri Sukarno tak hanya Fatmawati. Sepanjang hidupnya, Sukarno memiliki sembilan istri yang tercatat dalam sejarah. Mari simak profil 9 istri Sukarno dan perjalanan cintanya.

1. Siti Oetari Tjokroaminoto

Siti Oetari, istri pertama Ir. Sukarno. (Dok. IDN Times/Surya/intern graphic Design)

Perempuan pertama yang dinikahi Sukarno adalah Oetari Tjokroaminoto, putri salah satu pemimpin Sarekat Dagang Indonesia H.O.S Tjokroaminoto. Pernikahan Sukarno dan Siti Oetari terjadi pada tahun 1921.

Sukarno masih berusia 20 tahun dan Oetari 16 tahun pada saat itu. Pernikahan ini konon tidak dilandasi cinta, melainkan wujud simpati Sukarno kepada keluarga H.O.S Tjokroaminoto.

Sukarno dan Oetari bercerai setelah Suharsikin, ibunda Oetari, meninggal dunia. Siti Oetari kemudian menikah dengan Sigit Bachroensalam pada tahun 1924. Dari pernikahannya dengan Sigit, Oetari melahirkan seorang putra yang diberi nama Harjono Sigit Bachroensalam, ayah dari musisi Maia Estianty sekaligus kakek dari Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani.

2. Inggit Garnasih

Inggit Garnasih, istri kedua Ir. Sukarno. (Dok. IDN Times/Surya/intern graphic Design)

Sukarno menikah untuk yang kedua kalinya pada tahun 1923 dengan Inggit Garnasih. Inggit adalah istri dari Sanusi, seorang saudagar sekaligus anggota organisasi Sarekat Islam Indonesia.

Pertemuan dua orang ini terjadi saat Sukarno muda menuntut ilmu di Bandung. Sanusi menceraikan Inggit dan membiarkan mantan istrinya dinikahi Sukarno, setelah dia menyadari kedua orang itu saling tertarik satu sama lain.

Inggit sangat mendukung sepak terjang politik Sukarno. Inggit jugalah yang membiayai kuliah Sukarno hingga aktivitas politiknya. Saat Sukarno ditahan karena pergerakan politiknya yang meresahkan pihak Belanda, Inggit terus mengirimkan buku dan informasi melalui surat secara sembunyi-sembunyi.

Pernikahan Inggit Garnasih dan Sukarno bahkan bertahan hingga 20 tahun lamanya. Sayangnya, pasangan ini bercerai karena Inggit enggan dimadu saat Sukarno berniat menikahi Fatmawati.

3. Fatmawati

Fatmawati, Ibu Negara Pertama Republik Indonesia. (Facebook.com/Arsip Nasional RI)

Fatmawati, Ibu Negara Pertama Republik Indonesia, adalah perempuan ketiga yang dinikahi Sukarno. Mereka bertemu saat Sukarno diasingkan ke Bengkulu. Sukarno berusia 42 tahun dan Fatmawati 20 tahun saat itu.

Pernikahan Sukarno dan Fatmawati terjadi pada Juni 1943. Dari pernikahan ini lahirlah lima orang anak, salah satunya Megawati Soekarnoputri.

Fatmawati tidak mendukung poligami, sehingga pada tahun 1953 saat Sukarno meminta izin untuk menikahi Hartini, dia memilih untuk meninggalkan Istana Negara meski tidak menceraikan sang suami.

4. Hartini

Hartini, istri keempat Ir. Sukarno (IDN Times.com/Surya/intern graphic Design)

Sukarno bertemu dengan Hartini, istri keempatnya, saat meresmikan teater Ramayana di Candi Prambanan yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tahun 1952. Perkenalan mereka terjadi berkat kebolehan Hartini dalam memasak. Sukarno sangat menikmati hidangan yang tersaji saat perjamuan makan oleh Wali Kota Salatiga. Saat Sukarno bertanya siapa yang memasak makanannya, Hartini tampil dengan malu-malu menjawab pertanyaan itu.

Kisah cinta Sukarno dan Hartini yang indah tertulis dalam buku Srihana-Srihani Biografi Hartini Soekarno karya Arifin Suryo. Srihani adalah panggilan yang diberikan Sukarno untuk Hartini, sementara Srihana adalah nama samaran perantara yang mengantarkan surat-surat itu.

Hartini mendampingi Sukarno hingga akhir hayat Sang Proklamator. Sukarno meninggal pada tahun 1970 di pangkuan Hartini.

5. Ratna Sari Dewi

Sukarno dan Ratna Sari Dewi. (Instagram.com/kartikasoekarnofoundation)

Ratna Sari Dewi tercatat sebagai istri kelima Sukarno. Perempuan asal Jepang ini memiliki nama lahir Naoko Nemoto. Sukarno menikahi Ratna Sari Dewi pada tahun 1962, di mana jarak usia mereka terpaut 39 tahun.

Sukarno dan Ratna bertemu saat kunjungan politik ke Jepang pada tahun 1959. Lewat perantara seorang kolega, Sukarno dan Ratna bertemu untuk pertama kalinya di Hotel Imperial Tokyo.

Dari pernikahan dengan Ratna Sari Dewi, Sukarno dikaruniai seorang putri yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno. Ratna tinggal di Indonesia selama beberapa tahun. Dia memutuskan kembali ke Tokyo saat karier politik Sukarno meredup.

6. Haryati

Haryati, istri keenam Ir. Sukarno. (Dok. IDN Times/Surya/intern graphic Design)

Haryati tercatat sebagai istri keenam Sukarno. Perempuan yang dinikahi Sukarno pada tahun 1963 ini adalah seorang penari sekaligus Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. 

Sukarno menikahi putri Kanjeng Pangeran Koesoemajoedho, Bupati Ponorogo periode 1916–1926 ini secara diam-diam. Sukarno tak ingin pernikahannya dengan Haryati diketahui banyak orang.

Pernikahan Sukarno dan Haryati hanya bertahan 3 tahun. Konon, Haryati adalah istri Sukarno yang paling tidak akur dengan istri-istri lainnya.

7. Kartini Manoppo

Kartini Manoppo, istri ketujuh Ir. Sukarno. (Dok. IDN Times/Surya/intern graphic Design)

Saat mengunjungi pameran lukisan karya Basuki Abdullah pada tahun 1959, Sukarno terpikat dengan lukisan seorang perempuan yang ternyata adalah sosok Kartini Manoppo. Kartini berprofesi sebagai model dan pramugari maskapai Garuda pada saat itu. 

Sukarno menyurati maskapai Garuda lewat Sekretaris Negara untuk mengundang Kartini ke Istana Negara. Benih-benih cinta muncul saat pertemuan itu terjadi, Sukarno dan Kartini pun menikah di tahun yang sama.

Dari pernikahan ini, Sukarno dikaruniai seorang putra bernama Toto Suryawan Soekarnoputra. Pernikahan Sukarno dan Kartini berakhir pada tahun 1968.

8. Yurike Sanger

Yurike Sanger, istri kedelapan Ir. Sukarno. (Dok. IDN Times/Surya/intern graphic Design)

Yurike Sanger masih sangat belia saat berhasil memikat hati Sukarno. Mereka bertemu saat upacara bendera pada tahun 1963, di mana Yurike baru berusia 19 tahun dan Sukarno 62 tahun.

Perbedaan usia yang sangat jauh nyatanya tak menghalangi cinta mereka. Sukarno dan Yurike menikah pada tahun 1964.

Sukarno meminta Yurike untuk mengajukan gugatan cerai saat usia pernikahan mereka baru menginjak tahun ketiga. Kala itu, Sang Proklamator dilengserkan dari tahtanya. Kehidupan Yurike Sanger pasca bercerai dari Sukarno tak banyak diketahui. 

9. Heldy Djafar

Heldy Djafar, istri ke-9 Soekarno. (Instagram.com/utywibowo)

Heldy Djafar berusia 18 tahun saat dinikahi Sukarno. Mereka menikah pada tahun 1966, saat karier politik Sukarno dalam situasi yang tak menentu.

Pernikahan mereka hanya bertahan dua tahun di masa tua Sukarno. Heldy Djafar pun memutuskan menikah lagi usai bercerai dari Sang Proklamator dan wafat pada tahun 2021.

Berikut tadi sembilan profil istri Sukarno dan perjalanan cintanya. Kesembilan sosok perempuan hebat tersebut turut mewarnai perjalanan hidup Sang Proklamator.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Untsi Khairi
Pinka Wima
3+
Untsi Khairi
EditorUntsi Khairi
Follow Us