ilustrasi guru SMA di Indonesia (unsplash.com/Fajar Herlambang)
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berawal dari semangat yang telah tumbuh pada zaman Belanda. Dahulu, terdapat organasisai bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (1912).
Dilansir laman PGRI, anggota PGHB terdiri dari guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah. Saat itu, tidak mudah bagi PGHB untuk memperjuangkan nasib para guru yang latar belakang dan status sosialnya berbeda.
Oleh karena itu, muncul lah organisasi lainnya, seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.