Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Novel tentang Time Travel Melintasi Sejarah, Menarik Dibaca!

ilustrasi membaca buku (pexels.com/cottonbro studio)

Perjalanan waktu selalu menjadi tema menarik dalam dunia fiksi. Lewat konsep ini, kita diajak merenungkan sejarah, masa depan, dan bagaimana keduanya saling memengaruhi kehidupan manusia. Tidak hanya itu, cerita tentang perjalanan waktu juga sering menggali konflik emosional, seperti konsekuensi dari tindakan kecil yang bisa mengubah segalanya.

Buku-buku yang mengangkat tema ini menawarkan lebih dari sekadar petualangan. Mereka membawa pembaca ke dimensi lain, mempertemukan masa lalu dengan masa kini, dan menjelajahi pertanyaan-pertanyaan besar tentang hidup.

Dengan beragam gaya dan pendekatan, setiap rekomendasi novel tentang perjalanan waktu berikut ini wajib dibaca. Masing-masing punya caranya sendiri untuk membuat kita berpikir, terhibur, dan terpesona.

1. 11/22/63 – Stephen King

buku 11/22/63 (stephenking.com)

Jake Epping menjalani hidupnya dengan normal sampai seorang teman pemilik kedai makan mengungkapkan rahasia besar. Di belakang kedai itu, terdapat portal waktu yang bisa membawanya ke masa lalu. Karena kondisi kesehatannya yang memburuk, sang teman meminta Jake untuk melanjutkan misinya yang belum selesai, yaitu mencegah pembunuhan Presiden John F. Kennedy.

Tanpa banyak pertimbangan, Jake menerima tantangan tersebut dan melangkah ke masa lalu hanya untuk menemukan bahwa hidupnya berubah total. Dengan latar sejarah Amerika yang penuh detail dan intrik, Stephen King menciptakan kisah perjalanan waktu yang tidak hanya menegangkan, tetapi juga menyentuh sisi emosional.

2. Kindred – Octavia E. Butler

buku Kinred (octaviabutler.com)

Pada ulang tahunnya yang ke-26, Dana mendadak kehilangan kesadaran. Ketika terbangun, dia mendapati dirinya bukan lagi berada pada 1976, tetapi 1800-an, tepat saat seorang anak laki-laki hampir tenggelam di sungai.

Setelah menyelamatkannya, Dana kembali kehilangan kesadaran dan mendapati dirinya pulang ke masa kini. Namun, perjalanannya antara masa lalu dan masa kini terus berulang tanpa bisa ia kendalikan.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, Dana harus mencari tahu alasan di balik semua ini sebelum ia terjebak di masa lalu selamanya. Dengan pendekatan yang mendalam pada isu ras dan kemanusiaan, Octavia E. Butler mengemas kisah ini menjadi perjalanan waktu yang lebih dari sekadar fiksi ilmiah.

3. Here and Now and Then – Mike Chen

buku Here and Now and Then (mikechenbooks.com)

Kin Stewart adalah agen Biro Kontrol Temporal yang sering menjalankan misi lintas waktu. Namun, sebuah misi yang gagal membuatnya terdampar pada 1996.

Setelah bertahun-tahun mencoba beradaptasi, Kin akhirnya menjalani hidup normal. Namun, 18 tahun kemudian, para agen dari masa depan datang untuk menyelamatkan dan mengembalikannya ke tahun 2142.

Kini, Kin harus menghadapi dilema besar, yaitu memilih keluarga yang ia bangun di masa lalu atau kehidupan yang sebenarnya di masa depan. Dengan emosi yang dalam dan alur cerita menegangkan, Mike Chen menggambarkan konflik yang kompleks dari seorang ayah yang terjebak di antara dua dunia.

4. To Say Nothing of the Dog – Connie Willis

buku To Say Nothing of the Dog (penguinrandomhouse.com)

Pada 2057, Ned Henry adalah seorang sejarawan yang bekerja dalam proyek untuk membangun ulang sebuah katedral yang hancur selama Perang Dunia II. Namun, kesalahan dalam perjalanan waktu menyebabkan salah satu rekan kerjanya membawa benda dari masa lalu yang seharusnya tidak boleh diambil. Untuk memperbaiki kekacauan ini, Ned dikirim kembali ke 1888.

Di masa itu, ia tidak hanya harus menyelesaikan misi tetapi juga menyesuaikan diri dengan kehidupan abad ke-19. Dengan gaya bercerita yang humoris dan cerdas, Connie Willis menghadirkan kisah perjalanan waktu yang unik penuh kejutan dan referensi sejarah.

5. The House on the Strand – Daphne du Maurier

buku The House on the Strand (goodreads.com)

Dick, seorang pria modern, menerima tawaran temannya yang seorang profesor untuk tinggal di rumahnya di Cornwall selama musim panas. Di sana, sang profesor memintanya mencoba sebuah obat eksperimental yang ternyata memiliki efek mengejutkan yaitu membawa Dick ke abad ke-14. Hidup di masa lalu yang penuh kekerasan terasa sangat menarik bagi Dick, bahkan lebih menarik daripada kehidupannya di masa kini.

Namun, semakin sering ia menggunakan obat tersebut, semakin ia merasa terlepas dari kehidupan nyatanya. Dengan nuansa misterius yang khas, Daphne du Maurier mengisahkan perjalanan waktu yang bukan hanya memikat, tetapi juga mempertanyakan batas antara fantasi dan realitas.

6. The Ministry of Time – Kaliane Bradley

buku The Ministry of Time (waterstones.com)

Seorang perempuan ditawari pekerjaan unik dengan bayaran besar. Ia harus menjadi "jembatan" yang membantu tokoh-tokoh sejarah yang diselamatkan dari garis waktu untuk beradaptasi dengan kehidupan modern. Tugas pertamanya adalah membantu seorang komandan ekspedisi Arktik dari 1800-an yang seharusnya telah mati, tetapi kini kebingungan menghadapi dunia modern.

Saat keduanya mulai memahami kehidupan masing-masing, hubungan mereka berkembang dengan cara yang tidak terduga. Ditulis dengan nuansa melankolis dan kaya akan detail sejarah, novel ini menghadirkan cerita perjalanan waktu penuh keintiman emosional.

Novel-novel di atas membuktikan bahwa perjalanan waktu bukan sekadar imajinasi, tetapi juga alat untuk mengeksplorasi kehidupan dari sudut pandang yang tak biasa. Dari konflik personal hingga perubahan sejarah besar-besaran, setiap kisah menawarkan pelajaran dan pengalaman yang tak terlupakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us