Ilustrasi printing (Pixabay.com/CreaPark)
1. Teknik Cetak Tinggi
Teknik cetak tinggi merupakan sebuah teknik yang bisa membuat suatu cetakan seperti membuat suatu relief dengan cara mencukil bahan seperti kayu atau karet. Hal ini dilakukan agar dapat mencetak gambar sesuai dengan keinginan.
Terdapat dua bagian mengenai seni cetak tinggi, yaitu bagian pertama merupakan bagian menonjol seperti relief, area yang akan akan digunakan untuk mencetak gambar dan disebut sebagai bagian acuan atau plat. Lalu, untuk bagian yang kedua adalah bagian non image atau area yang lebih rendah dan sengaja dilakukan proses dicukil agar tidak menerima tinta atau cat.
2. Teknik Cetak Datar atau Litografi
Teknik cetak ini menggunakan klise datar, yang merupakan proses kimia antara air dan tinta yang saling menolak. litografi adalah teknik yang digunakan untuk melakukan cetak datar.
Teknik ini ditemukan pada abad ke-16 di Eropa menggunakan batu cadas (limestone) biasa dikenal dengan litografi. Teknik yang telah ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1798. Teknik ini bisa terjadi karena ada suatu tolakan kimia minyak terhadap air.
3. Teknik Cetak Dalam atau Intaglio Print
Teknik cetak ini menggunakan klise dalam, artinya bagian dalam menyerap tinta kemudian membekas pada kertas. Proses cetak dalam biasanya dibuat menggunakan bahan cetakan yang berbahan almunium ataupun kuningan yang pada bagian permukaannya ditoreh sehingga menciptakan goresan yang dalam.
Selanjutnya tinta akan dituangkan dan diratakan pada bagian dalam. Proses berikutnya akan diberikan kertas lembap pada bagian atas. Nantinya gambar bisa melekat pada bagian kertas.
4. Teknik Cetak Tembus atau Saring
Teknik ini menggunakan salah satu teknik proses cetak yaitu layar (screen) dengan kerapatan serat tertentu. Teknik ini biasa dikenal dengan sablon atau senigrafi.
Umumnya teknik cetak tembus dibagi menjadi dua yaitu teknik stensil dan teknik sablon. Contoh paling mudah dari teknik cetak tembus adalah pada kaos yang menggunakan sablon, spanduk, undangan dan lainnya.