Di era digital seperti sekarang, dorongan untuk terus membeli sesuatu terasa makin kuat. Setiap kali membuka media sosial, selalu ada produk baru yang seolah wajib dimiliki agar hidup terlihat lebih berkelas. Tanpa disadari, gaya hidup konsumtif ini bisa berubah jadi lingkaran tanpa akhir yang justru melelahkan secara mental dan finansial.
Overconsumption bukan sekadar soal membeli barang berlebihan, tapi juga soal kehilangan kendali atas prioritas. Kadang keinginan menumpuk barang-barang baru datang bukan karena butuh, melainkan karena tekanan sosial atau rasa ingin terlihat setara dengan orang lain. Kalau terus dibiarkan, perilaku ini bisa menjerumuskan pada stres, penyesalan, dan keuangan yang kocar-kacir. Nah, berikut lima tanda kalau gaya hidupmu sudah masuk zona overconsumption dan saatnya direm sebelum terlambat.
