ilustrasi teks (unsplash.com/iMattSmart)
Dikutip dari Guru Pendidikan.co.id, Untuk menambah pemahaman mengenai teks eksplanasi, mari simak salah satu contohnya berikut ini:
"Pengamen Jalanan"
Menjamurnya pengamen jalanan kini, terutama di kota besar, seolah menimbulkan masalah tersendiri. Ada yang menanggapinya secara positif, namun lebih banyak yang negatif. Pengamen jalanan adalah penari, penyanyi, atau pemain musik yang mengadakan pertunjukan di jalanan dengan cara berpindah dari satu kendaraan ke kendaraan lain. Pengamen jalanan lekat dengan simbol anak jalanan yang dekil, nakal, kriminal, dan sebagainya. Buruknya pandangan masyarakat terhadap pengamen jalanan, menimbulkan problem yang patut dibahas.
Stigma negatif masyarakat terhadap keberadaan pengamen, sudah berlangsung sejak lama. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, antara lain karena sebagian besar masyarakat menganggap buruk profesi ini. Masyarakat berasumsi bahwa semua pengamen jalanan tak berpendidikan, akrab dengan kriminalitas, dan masih banyak lagi. Faktor di atas hanya segelintir dari beragam alasan terkait tanggapan negatif pada pengamen jalanan.
Banyak hal yang melatarbelakangi orang turun ke jalan dan mengamen. Ada yang dikarenakan himpitan ekonomi sehingga mengharuskannya turun ke jalan demi sesuap nasi. Ada juga yang dilatarbelakangi alasan menyalurkan hobi dan minat. Lazim ditemui para mahasiswa mengamen karena minatnya adalah bernyanyi dan bermain musik.
Masyarakat di kota besar yang menggunakan transportasi pribadi maupun publik, mungkin terbiasa dengan hilir mudik pengamen jalanan yang menyatu dengan pedagang asongan, pengemis, hingga gelandangan. Tanggapan masyarakat tentang pengamen jalanan pun beragam. Ada yang terhibur dan senang dengan keberadaannya. Lebih banyak lagi yang merasa terganggu dan tak nyaman. Citra pengamen diperburuk lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang melibatkan pengamen jalanan sebagai pelakunya.
Pengamen jalanan tak boleh kita pandang sebelah mata. Ada beberapa artis papan atas yang merintis kariernya dari jalanan. Di dalam negeri, ada Charlie Van Houten yang dulu tergabung dalam band ST12. Ia mengaku mulai mengamen dari satu stasiun kereta ke stasiun lainnya. Ada juga Tegar, Aris ‘Idol’, dan lain-lain. Di luar negeri, ada grup band The Beatles. Ada juga Ed Sheeran yang dulunya merupakan pengamen jalanan di sekitaran arena O2 di London, Inggris. Ia telah diakui sebagai musisi hebat, ditambah banyaknya penghargaan yang telah diraihnya.
Menanggapi keberadaan pengamen jalanan, haruslah dilihat dari dua sisi. Pola penyelesaian masalah ini harus dilakukan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah harus memegang peran untuk mengedukasi dan membimbing pengamen jalanan agar jadi pribadi yang lebih baik. Kita sebagai masyarakat harus bersikap bijaksana. Pepatah mengungkapkan “jangan hanya menilai buku dari sampulnya”. Mungkin, sudah saatnya kita menggunakan pepatah ini dalam menanggapi keberadaan pengamen jalanan.
Kerangka teks eksplanasi fenomena sosial
- Topik: pengamen jalanan yang dipandang negatif oleh masyarakat
- Tujuan: mengetahui penyebab munculnya pandangan negatif pengamen jalanan di masyarakat
- Tema: stigma negatif seniman jalanan
- Kerangka isi teks eksplanasi: pengertian pengamen jalanan, penyebab pengamen dipandang negatif, latar belakang pengamen jalanan, pendapat masyarakat terhadap pengamen, artis papan atas yang pernah berprofesi sebagai pengamen jalanan, pola penyelasaian stigma negatif terhadap pengamen jalanan
Struktur teks eksplanasi:
- Pernyataan umum = Paragraf 1
- Deretan Penjelasan (isi) = Paragraf 2, 3, 4, dan 5
- Interpretasi (Penutup) = Paragraf 6
Demikian informasi mengenai teks eksplanasi beserta tujuan, ciri, struktur, dan contohnya. Semoga bisa menambah wawasanmu, ya!