Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tradisi Merayakan Kelulusan SMA dari Berbagai Negara

ilustrasi tradisi merayakan kelulusan SMA (commons.wikimedia.org/Bengt Nyman)
ilustrasi tradisi merayakan kelulusan SMA (commons.wikimedia.org/Bengt Nyman)

Kelulusan SMA jadi momen penting dalam hidup banyak remaja, baik secara pribadi maupun sosial. Tidak hanya menandai akhir masa sekolah, fase ini juga sering dirayakan dengan cara yang unik tergantung budaya dan tradisi suatu negara. Dari sekadar simbol perpisahan, kelulusan bisa berubah jadi perayaan besar yang penuh makna dan emosi.

Ada yang melibatkan keluarga besar, ada pula yang justru dilakukan dengan penuh euforia bersama teman sebaya. Momen ini bukan cuma soal mendapatkan ijazah, tapi tentang peralihan menuju fase hidup yang lebih dewasa. Wajar jika banyak negara memberi warna tersendiri dalam merayakannya.

Berikut lima cara tradisi merayakan kelulusan SMA yang menarik dari berbagai belahan dunia.

1. Siswa di Jepang menyimpan kenangan lewat kancing kedua dan shaon-kai

ilustrasi siswa di Jepang (commons.wikimedia.org/RageZ)
ilustrasi siswa di Jepang (commons.wikimedia.org/RageZ)

Upacara kelulusan di Jepang dikenal penuh nilai simbolik dan nuansa emosional yang kental. Salah satu tradisi paling dikenal adalah pemberian kancing kedua dari seragam laki-laki kepada perempuan yang mereka sukai.

Kancing ini diyakini paling dekat dengan jantung, sehingga dianggap sebagai simbol perasaan terdalam. Selain itu, banyak siswa mengabadikan momen ini lewat foto bersama teman sekelas, guru, dan keluarga sebagai kenang-kenangan yang tak tergantikan.

Tak hanya itu, setelah acara resmi, ada pula Shaon-kai, yaitu acara perpisahan yang lebih santai namun penuh makna. Di sinilah siswa dan orang tua menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada guru, biasanya disertai sambutan dan hadiah kecil.

Di beberapa sekolah, juga ada tradisi menulis pesan pada seragam atau yang disebut sotsuran, sebagai bentuk perpisahan yang personal. Lagu seperti Hotaru no Hikari pun kerap dinyanyikan bersama, menciptakan suasana haru yang mendalam sebelum benar-benar melangkah ke fase hidup berikutnya.

2. Remaja di Amerika Serikat melempar topi saat wisuda

ilustrasi kelulusan SMA di Amerika (commons.wikimedia.org/U.S. Navy photo)
ilustrasi kelulusan SMA di Amerika (commons.wikimedia.org/U.S. Navy photo)

Perayaan kelulusan di Amerika Serikat cenderung lebih meriah dan ekspresif. Siswa mengenakan toga dan topi persegi, lalu berkumpul di gedung serbaguna atau stadion sekolah. Setelah proses resmi berupa pembagian ijazah dan pidato, puncak acara ditandai dengan aksi serentak melempar topi ke udara. Aksi ini menjadi simbol kebebasan dan perpisahan dari masa SMA yang panjang dan penuh cerita.

Setelah upacara selesai, keluarga biasanya menyiapkan pesta pribadi atau menghadiri graduation party bersama teman sekelas. Perayaan bisa berlangsung sampai malam, lengkap dengan makanan, dekorasi bertema sekolah, dan ucapan selamat.

Bagi sebagian besar siswa, ini adalah momen pertama mereka merasa diakui secara sosial sebagai individu dewasa. Tradisi ini menyatukan rasa bangga, kebebasan, dan harapan akan masa depan yang baru dimulai.

3. Pelajar di Finlandia mengikuti pesta topi putih

ilustrasi kelulusan SMA di Finlandia (commons.wikimedia.org/Bengt Nyman)
ilustrasi kelulusan SMA di Finlandia (commons.wikimedia.org/Bengt Nyman)

Di Finlandia, kelulusan SMA dirayakan dengan cukup elegan dan simbolis. Para lulusan mengenakan topi putih khas yang disebut ylioppilaslakki, sebuah penanda bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan menengah atas.

Topi ini bukan sekadar aksesori, melainkan simbol kebanggaan akademik yang diwariskan lintas generasi. Pemberiannya dilakukan saat upacara kelulusan yang diisi dengan pembacaan puisi, pidato inspiratif, dan penampilan musik.

Setelah acara resmi, biasanya keluarga mengadakan makan bersama di rumah atau restoran. Kue spesial dan makanan favorit sang lulusan menjadi bagian penting dari perayaan.

Ada juga tradisi menaruh foto kelulusan di ruang tamu sebagai bentuk penghargaan dari orang tua. Perayaan kelulusan di Finlandia menekankan aspek kehormatan, ketenangan, dan dukungan dari lingkungan terdekat. Tidak gegap gempita, tapi tetap terasa istimewa.

4. Siswa di Brasil merayakan kelulusan lewat pesta dan tradisi

ilustrasi siswa di Brasil (commons.wikimedia.org/Jim, the Photographer)
ilustrasi siswa di Brasil (commons.wikimedia.org/Jim, the Photographer)

Perayaan kelulusan SMA di Brasil berlangsung meriah dan penuh variasi, tergantung kebiasaan masing-masing sekolah dan komunitas. Biasanya dimulai dengan upacara resmi yang dihadiri keluarga, guru, dan teman seangkatan.

Beberapa sekolah menyelenggarakan pesta kelulusan mewah, lengkap dengan dekorasi, makan malam, dan sesi dansa yang dikemas dalam suasana formal. Di sisi lain, ada pula sekolah yang memilih merayakannya lewat graduation trip atau perjalanan liburan bersama yang dirancang khusus untuk para lulusan.

Tradisi kelulusan di Brasil juga bisa mencakup simbol-simbol khas seperti cincin kelas, yang dikenakan sebagai tanda penghargaan atas pencapaian akademik. Setelah lulus SMA dan memasuki dunia perkuliahan, sebagian mahasiswa menjalani tradisi trote universitário ritual penyambutan yang melibatkan aksi jenaka seperti dilempari telur atau tepung oleh senior dan dosen.

Meskipun lebih umum di jenjang universitas, semangat perayaan ini mencerminkan budaya ekspresif dan penuh semangat khas Brasil. Tak jarang juga remaja yang mencukur rambutnya sebagai simbol transisi ke babak hidup baru.

5. Siswa di Korea Selatan berfoto kelulusan dengan konsep unik

ilustrasi kelulusan SMA di Korea Selatan (commons.wikimedia.org/RightCowLeftCoast)
ilustrasi kelulusan SMA di Korea Selatan (commons.wikimedia.org/RightCowLeftCoast)

Korea Selatan punya tradisi kelulusan yang makin hari makin kreatif dan penuh ekspresi. Setelah upacara formal di aula sekolah selesai, banyak siswa memilih untuk merayakan momen ini dengan cara yang lebih personal dan menghibur.

Salah satu tren yang paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir adalah sesi foto kelulusan dengan konsep kostum alias cosplay. Tradisi ini mulai populer setelah siswa dari SMA Uijeongbu mencuri perhatian publik dengan mengenakan kostum karakter film, drama, tokoh animasi, bahkan figur politik saat sesi pemotretan kelulusan.

Sejak saat itu, banyak sekolah di Korea mengikuti tren ini dan menjadikan foto kelulusan sebagai ajang unjuk kreativitas. Jika kamu mencari tagar #졸업사진컨셉 di media sosial, kamu akan menemukan ratusan inspirasi foto yang unik dan lucu.

Mulai dari karakter superhero hingga parodi acara televisi, semuanya jadi ide sah untuk merayakan kelulusan dengan penuh warna. Tradisi ini bukan hanya sekadar dokumentasi, tapi juga bentuk kebebasan berekspresi setelah melewati masa sekolah yang ketat dan penuh tekanan. Momen kelulusan pun terasa lebih berkesan dan tak terlupakan.

Tradisi merayakan kelulusan SMA di berbagai negara mencerminkan karakter budaya yang sangat beragam, dari yang formal dan tenang hingga penuh semangat dan kreatif. Di balik semua bentuk perayaan itu, satu hal yang tetap sama adalah makna kelulusan itu sendiri: awal dari perjalanan baru menuju kedewasaan. Apa pun bentuknya, momen ini akan terus diingat sebagai salah satu tonggak hidup yang penuh makna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us