Dunia buku sedang mengalami pergeseran cepat yang bukan hanya soal format tetapi juga soal cara kita menemukan dan mengonsumsi cerita. Perpaduan teknologi, model bisnis baru, dan perubahan kebiasaan baca membuat 2026 berpotensi menjadi tahun di mana membaca menjadi lebih personal menurut pengamatan pelaku industri dan pengamat pasar.
Perubahan ini tidak muncul dari satu sumber saja melainkan dari beberapa gelombang sekaligus yang mendorong penerbit dan penulis untuk bereksperimen. Data dan survei menunjukkan bahwa preferensi konsumsi media bergeser ke format visual dan audio sehingga penerbit harus menyesuaikan strategi agar relevan di era perhatian yang singkat.
