Rahayu Rustianti, guru dan Fasilitator Program PINTAR dari Bontang, Kalimantan Timur, membagikan pengalamannya pada sesi diskusi. Ia mengaku salut dengan para guru di daerahnya yang terus mengembangkan diri dengan segala keterbatasan yang ada.
"Walau gak mendapat dukungan dari pemerintah, tapi secara mandiri, teman-teman guru sudah bersiap untuk mengembangkan diri masing-masing," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Dahlan Iskan. Berdasarkan pengamatannya, ia melihat ada banyak guru muda yang punya potensi besar, tapi terhalang situasi tertentu.
Ia berharap, inovasi dan kerja keras dari diri mereka bisa menyelesaikan segala polemik yang ada. Misalnya, masalah komunikasi dengan pihak pemimpin sekolah atau sistem pembelajaran yang terlalu usang.
"Problem ini serius sekali dan terjadi di mana-mana. Tapi, ada jalan untuk menyelesaikannya. Yang pertama adalah dengan memanusiakan manusia serta memanfaatkan alat yang bisa dipakai," tuturnya.
Alissa Wahid selaku Pemerhati Pendidikan dan Psikologi Anak, menyebut guru juga perlu mengembangkan sifat independen pada dirinya. "Guru juga harus independen dan gak menunggu pihak lain untuk mengasah potensinya. Dengan ilmu yang cukup, kita bisa mendorong diri kita untuk tetap maju," katanya.