Ilustrasi upacara Tedak Siten anak Nikita Willy (instagram.com/@nikitawillyofficial94)
Mengutip laman Pemkot Yogyakarta, upacara Tedak Siten memiliki beberapa rangkaian. Setiap rangkaian tersebut juga memiliki maknanya sendiri-sendiri. Berikut ini penjelasannya.
1. Membersihkan kaki anak
Orangtua menggendong anak dan mencuci kakinya hingga bersih sebelum menginjakkan kaki ke tanah. Mencuci kaki dimaknai sebagai kesucian sebelum memulai sesuatu. Sebelum menapaki kehidupan baru, diperlukan kesucian hati.
2. Melewati tujuh jadah
Anak kemudian dituntun berjalan di atas jadah (makanan tradisional dari ketan) yang dibuat dengan warna berbeda-beda, yaitu merah, putih, hijau, kuning, biru, merah jambu, dan ungu. Makna yang beragam ini menggambarkan berbagai rintangan hidup yang harus dihadapi. Tujuh dalam bahasa Jawa disebut pitu sebagai simbol pitulungan atau pertolongan. Harapannya agar anak selalu mendapat pertolongan dari Tuhan.
3. Naik tangga
Selanjutnya, anak dituntun orangtua menaiki 7 tangga yang terbuat dari batang tebu wulung. Maknanya anak kelak akan melalui perjalanan ke tingkat yang lebih tinggi menuju puncak. Orangtua sebagai simbol dukungan untuk mencapai cita-cita. Tebu dimaknai "antebing kalbu" yang berarti penuh tekad dan percaya diri.
4. Masuk ke kurungan
Anak kemudian dimasukkan ke dalam sangkar atau kurungan ayam. Di dalam kurungan terdapat beberapa benda seperti perhiasan, beras, buku tulis, mainan, dan sebagainya. Anak akan mengambil salah satu benda tersebut. Makna kurungan ayam adalah simbol dunia nyata yang akan dimasuki oleh anak. Benda yang diambil si anak dari dalam kurungan menggambarkan profesi yang ingin dijalani kelak.
5. Memandikan anak
Kemudian anak akan dimandikan oleh orangtua. Air yang dipakai diambil sekitar pukul 10-12 malam yang kemudian didiamkan atau diembunkan hingga keesokan harinya terkena sinar matahari. Air juga diberi bunga. Setelah dimandikan, anak diberi pakaian yang baik. Maknanya agar kelak anak menjadi orang yang membanggakan.
6. Menyebar udhik-udhik
Udhik-udhik adalah uang logam yang dicampur dengan bermacam-macam bunga yang kemudian diambil oleh hadirin yang datang. Maknanya agar anak dikarunia rezeki cukup untuk bisa bersedekah kepada orang yang membutuhkan.
Upacara Tedak Siten adalah proses di mana bayi mulai duduk dan belajar berjalan di tanah. Tujuannya agar kelak anak tersebut menjadi mandiri dan menjalani kehidupannya dengan baik hingga sukses mencapai tujuannya. Masyarakat Jawa mengenal ungkapan "ibu pertiwi bapa angkasa" yang berarti bumi sebagai ibu dan langit sebagai bapak, maka penting untuk dilakukan upacara Tedak Siten.