Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebagai orangtua tentu wajib mendidik anak dan mengajarkan anak nilai kebaikan agar tertanam di dirinya sejak kecil. Salah satunya termasuk mengajari anak nilai kebaikan jujur ketika melakukan kesalahan. Banyak anak takut untuk jujur ketika salah, namun harus diajarkan dan ditanamkan bahwa kejujuran itu baik untuk dilakukan bahkan ketika ia melakukan kesalahan. 

Tentunya ada beberapa alasan masuk akal yang mengharuskan orangtua mengajarkannya pada anak. Mulai dari mengajari anak untuk sadar atas perbuatannya sendiri, mendidiknya bersikap gentle, hingga membentuk kepribadian jujur pada diri anak. Karena kalau sudah diajarkan dan ditanamkan pada diri anak untuk selalu jujur, sampai dewasa bakal terbawa dan terbiasa jadi orang jujur. Simak pembahasan lengkapnya berikut ini, yuk! 

1. Agar anak sadar dan tahu letak kesalahan dari perbuatannya

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Julia M Cameron)

Alasan yang jadi dasar kenapa orang tua harus mengajari nilai kejujuran pada anak ialah agar ia sadar atas perbuatannya. Sebab baik atau buruknya perbuatan yang ia lakukan merupakan tanggung jawabnya. Sejak kecil sudah harus diajarkan tentang nilai kebaikan kalau ia jujur bahkan ketika berbuat salah. 

Kalau anak nantinya terbiasa sadar saat berbuat salah, tentu akan lebih mudah baginya untuk introspeksi diri. Tidak merasa selalu benar, tahu kapan ia berbuat salah dan mempelajari apa saja hal-hal yang salah jika dilakukan. Yang mana kebiasaan ini bisa jadi pembelajaran hidup sendiri untuk anak bahkan sejak ia kecil. 

2. Untuk membiasakannya bersikap gentle mengakui perbuatannya sendiri

ilustrasi anak (pexels.com/Ron Lach)

Selain untuk membiasakan anak sadar atas kesalahannya, alasan mengajarkan nilai kebaikan kejujuran ketika salah juga untuk memberanikannya bersikap gentle. Yang mana hal ini memang sangat penting untuk mulai diajarkan pada anak sejak kecil supaya tidak terbiasa lari dari kesalahan. Dia tahu dia salah, mengakui perbuatannya sendiri tanpa menyalahkan orang lain dan mencari-cari alasan. 

Suatu hal yang tampak sederhana namun tidak semua anak diajarkan gentle seperti itu dalam mengakui kesalahannya. Yang mana hal ini diperlukan untuk menghadapi hidup ketika ia tumbuh dewasa. Akan sangat baik kalau dia gentle pada hal apa pun yang dilakukan, bertanggung jawab dan berani mengakui baik buruk perbuatannya sendiri. 

3. Membentuk kepribadian jujur pada diri anak dari ia kecil hingga dewasa

ilustrasi pria kerja (pexels.com/Edmond Dantes)

Sesungguhnya baik buruk kepribadian anak ketika dewasa itu besar pengaruhnya dari didikan orangtua. Hal ini menjadi dasar alasan yang kuat bagi orangtua mengajari nilai kebaikan jujur pada anak ketika ia berbuat kesalahan. Supaya sedari masih kecil anak dibentuk untuk jadi orang jujur dalam hal apa pun. 

Tentunya baik untuk modal kehidupannya ketika dewasa, jadi anak terbiasa untuk berprilaku jujur dimana pun dan kapan pun ia berada. Mau itu di kantor, di rumah, saat bersama teman, atau ia melangkah nantinya. Karena jujur memang sederhana, tapi nilainya sangat berharga dan mahal untuk jadi modal kepercayaan orang terhadapnya sepanjang hidup. 

Itulah tadi beberapa alasannya bagi orangtua untuk mengajarkan nilai kebaikan jujur pada saat anak berbuat salah. Pentingnya ditanamkan sejak kecil supaya terbawa dan membentuk kepribadiannya jadi orang jujur sampai dewasa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team