ilustrasi anak menyuapi ayahnya (pexels.com/Kampus Production)
Terakhir, saat anakmu merasa marah dan memukul, berteriak, atau menggigit orang lain, jadikan momen ini sebagai waktu untuk mengajari anak tentang empati. Empati adalah kemampuan untuk mengambil posisi orang lain. Maksudnya, ajari anak untuk membayangkan atau memposisikan bagaimana perasaan orang lain ketika mendapat perlakuan tersebut.
Saat anak marah dan melukai temannya coba tanyakan perasaan anakmu jika ia mendapat perlakuan seperti itu. Tanyakan padanya, apakah temannya pernah melukai dia? Bagaimana rasanya? Tanyakan pendapatnya tentang kira-kira bagaimana perasaan temannya saat dia lukai, lalu tanyakan juga apa yang kira-kira bisa dia lakukan saat kelak merasa marah.
"Sebagai orangtua, kamu dapat melatih empati dengan memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi respons agresif anak: Apakah dia lapar? Lelah? Terlalu terstimulasi? Cemburu dengan mainan baru teman? Apakah mereka merespons karena takut? Frustrasi?" ungkap Kris.
Tunjukkan kepada anak bahwa kamu peduli dan memperhatikannya serta menyayangi dia. Tuntun anak untuk menanamkan juga rasa peduli tersebut dengan mengajarinya cara berempati terhadap orang lain. Dengan begitu, ia akan lebih bisa mengontrol emosinya.
Itu dia beberapa tips yang bisa diikuti untuk melatih toddler mengekspresikan kemarahannya dengan cara yang lebih sehat. Pada awalnya mungkin kamu akan merasa kesulitan, jadi sangat penting untuk tetap konsisten dalam mempraktikkannya. Semoga bermanfaat, ya!