ilustrasi orangtua dan anak melakukan deep talk (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Penting bagi anak untuk merasa bahwa mereka memiliki peran yang signifikan dalam keluarga. Karenanya, cobalah ketahui dan pahami perspektif anak tentang bagaimana mereka merasa menjadi bagian dari keluarga.
Ketika anak-anak tumbuh, mereka sering membandingkan keluarga mereka dengan keluarga teman-teman atau gambaran keluarga yang mereka lihat di televisi. Tak jarang muncul pertanyaan tentang bagaimana kehidupan mereka jika dibesarkan di keluarga berbeda.
Mendengarkan pandangan mereka tentang apa yang mereka harapkan dari keluarga, serta apa yang mereka ingin situasinya agar berbeda, bisa membuka pemahaman orangtua. Dengarkan secara tulus dan hindari mendebatkan anak. Jika memang berbeda pandangan, sebaiknya cari jalan tengahnya bersama.
Dengan merasa dihargai pendapatnya, anak pun akan lebih terbuka dan akan semakin nyaman bersama orangtua. Hal ini menjadi sedemikian penting karena keluarga merupakan fondasi utama dalam kehidupan seorang anak. Hubungan yang baik antara anak dan orangtua akan membantunya mencapai potensi di masa mendatang.
Berikut ini daftar topik yang bisa ditanyakan:
- "Menurut Kakak/Adik, peraturan yang dibuat sama Ibu dan Ayah sudah adil belum?"
- "Kalau Kakak/Adik bisa bikin tiga peraturan keluarga yang paling utama, kira-kira apa aja?"
- "Apa aja, sih, nasihat Ibu dan Ayah yang paling diingat? Lalu, apa aja nasihat Ibu dan Ayah yang menurut Kakak/Adik susah diterapkan?"
- "Menurut Kakak/Adik, Ibu dan Ayah selama ini sudah berlaku adil belum? Kalau belum, momen apa yang bikin Kakak/Adik merasa kami gak adil?"
- "Menurut Kakak/Adik, sifat, karakter, dan kebiasaan apa yang paling gak disukai dari kami? Sebaiknya Ibu dan Ayah harus seperti apa?"
- "Kebiasaan atau rutinitas apa dalam keluarga kita yang paling Kakak/Adik suka dan gak suka?"
- "Apa sih hal yang pengen Kakak/Adik coba bareng-bareng dengan keluarga, tapi belum kesampaian?"