Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan untuk Tidak Menambah Anak dengan Jarak Usia yang Berdekatan

ilustrasi keluarga (pexels.com/Vika Glitter)

Memiliki anak dengan jarak usia yang terlalu dekat sering dianggap menyenangkan, sebab mereka nantinya dapat tumbuh bersama selayaknya teman. Namun, di sisi lain ternyata hal tersebut bisa membawa tantangan besar, entah itu dari segi fisik, waktu, atau finansial bagi yang mengalaminya, sehingga perlu dipertimbangkan matang-matang.

Menambah anak dalam waktu yang terlalu singkat justru dapat membuat perhatian dan energi orangtua menjadi rentan terbagi, sehingga sulit untuk memberikan yang terbaik bagi kedua anak. Berikut ini merupakan empat alasan utama mengapa sebaiknya dapat menunda kehamilan setelah memiliki anak pertama agar bisa menjadi keputusan yang lebih bijak.

1. Beban fisik yang berat bagi ibu

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Leah Newhouse)

Kehamilan dan persalinan tentu memerlukan waktu pemulihan yang cukup agar tubuh ibu nantinya dapat kembali dalam kondisi yang kuat dan sehat seperti sedia kala. Namun, jika jarak antar anak terlalu dekat, maka hal tersebut akan membuat tubuh ibu jadi belum sepenuhnya pulih, sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, anemia, hingga risiko persalinan prematur yang semakin meningkat.

Bukan hanya kehamilan dan persalinan, namun proses menyusui anak pertama sambil menghadapi kehamilan berikutnya tentu merupakan tantangan yang sangat besar. Energi yang dimiliki ibu bisa saja terkuras lebih cepat, sehingga berpotensi memengaruhi kesehatan, entah itu untuk dirinya sendiri atau janin yang ada di dalam kandungannya.

2. Perhatian yang terbagi untuk anak-anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setiap anak untuk membutuhkan perhatian yang penuh dari kedua orangtuanya, terutama di tahun-tahun pertama kehidupan yang dimilikinya. Jika anak pertama masih berusia sangat kecil dan orangtuanya sudah harus memiliki tanggung jawab mengurus bayi lagi, maka perhatian dan kasih sayang yang dimiliki juga akan secara otomatis terbagi, sehingga membuat anak rentan merasa kurang diperhatikan.

Kondisi seperti ini ternyata bisa menimbulkan dampak tersendiri bagi perkembangan emosional yang dialami oleh anak pertama. Anak yang usianya masih kecil mungkin belum terlalu siap untuk dibagi perhatiannya dengan adik baru, sehingga hal tersebut akan sangat rentan memunculkan rasa cemburu atau perubahan perilaku yang ditunjukkannya di rumah.

3. Beban finansial yang lebih besar

ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)

Memiliki anak dengan jarak usia yang berdekatan tentu membutuhkan pengeluaran yang tidak sedikit dalam waktu yang bersamaan. Berbagai biaya, seperti popok susu, kebutuhan kesehatan, hingga pendidikan tentu akan datang secara bersamaan, sehingga membuat tantangan finansial yang diperlukan juga akan semakin besar bagi keluarga.

Jika orangtua merasa belum memiliki tabungan yang cukup atau masih dalam tahap membangun kesabaran emosional, maka kondisi seperti ini jelas dapat menimbulkan rasa stres tersendiri. Oleh sebab itu, berilah jarak antara anak, sehingga orangtua bisa lebih mempersiapkan keuangan dengan baik agar kebutuhan setiap anak tetap terpenuhi tanpa masalah.

4. Waktu istirahat dan kesehatan mental orangtua

ilustrasi keluarga kecil (unsplash.com/Jessica Rockowitz)

Mengasuh bayi memang merupakan tugas yang menuntut banyak energi dan membutuhkan kesabaran ekstra. Jika memiliki dua anak kecil dalam waktu yang berdekatan, maka orangtua tentu akan rentan mengalami kelelahan secara fisik dan mental yang jauh lebih tinggi, khususnya apabila tidak mendapatkan bantuan dari luar, seperti melalui asisten rumah tangga atau babysitter.

Kurangnya waktu istirahat yang diperoleh tentu dapat berdampak terhadap hubungan antara pasangan, serta rentan sekali menimbulkan konflik karena tekanan yang dialami selama mengasuh anak. Setidaknya memberikan jarak antar anak, maka dapat membantu orangtua untuk menikmati masa tumbuh kembang anak pertama sebelum nantinya mempersiapkan diri untuk anak berikutnya.

Menambah anak dengan jarak kusen terlalu dekat ternyata dapat membawa tantangan tersendiri. Oleh sebab itu, tidak heran apabila menambah anak membutuhkan pertimbangan matang agar bisa memberikan perhatian dan perawatan yang optimal. Pastikan anak untuk tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan baik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us