Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak mengikuti kelas tutor online (pexels.com/Julia M Cameron)

Intinya sih...

  • Memberikan rutinitas harian yang konsisten bagi anak-anak untuk membantu mereka memahami bagaimana waktu bekerja dan membentuk rasa tanggung jawab secara alami.

  • Menggunakan timer atau alarm sebagai alat bantu visual untuk membantu anak menghargai waktu, menyelesaikan kegiatan tepat waktu, dan belajar bertransisi dari satu aktivitas ke aktivitas lain secara mandiri.

  • Ajarkan anak membuat to-do list versi mereka sendiri dengan cara yang menyenangkan, melibatkan mereka dalam proses menyusun daftar, agar mereka merasa terlibat dan bertanggung jawab atas aktivitas harian mereka.

Manajemen waktu bukan hanya keterampilan orang dewas, anak-anak pun bisa mulai belajar mengatur waktu sejak dini. Justru di usia inilah mereka paling mudah menyerap kebiasaan baik, termasuk bagaimana membagi waktu untuk belajar, bermain, dan istirahat. Semakin awal dilatih, semakin kuat fondasi disiplin yang bisa mereka bangun.

Mengajarkan manajemen waktu pada anak bukan berarti memaksakan jadwal ketat yang membuat mereka stres. Sebaliknya, kamu bisa melatihnya lewat cara-cara sederhana yang menyenangkan dan sesuai usia. Berikut empat strategi efektif yang bisa kamu coba agar si kecil tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab terhadap waktunya.

1. Buat rutinitas harian yang konsisten

ilustrasi anak sedang bermain permainan edukatif (pexels.com/Polesie Toys)

Anak-anak belajar dari pengulangan. Ketika mereka menjalani aktivitas yang sama di waktu yang sama setiap hari, mereka jadi lebih paham bagaimana waktu bekerja. Rutinitas juga membantu anak memahami bahwa setiap aktivitas memiliki waktu yang tepat, dan itu akan membentuk rasa tanggung jawab secara alami.

Contohnya, tetapkan waktu bangun, mandi, sarapan, belajar, bermain, dan tidur secara teratur. Tidak perlu terlalu kaku, cukup konsisten. Rutinitas yang stabil memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak, karena mereka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini adalah langkah awal agar mereka terbiasa hidup teratur tanpa merasa terpaksa.

2. Gunakan timer atau alarm sebagai alat bantu visual

ilustrasi jam beker untuk alarm anak (pexels.com/Enikő Tóth)

Bagi anak-anak, konsep waktu seperti "15 menit" atau "setengah jam" sering kali masih abstrak. Karena itu, bantuan visual seperti timer atau alarm bisa sangat efektif untuk menjembatani pemahaman mereka. Dengan alat bantu ini, anak bisa melihat dan merasakan bahwa waktu itu berjalan dan ada batasnya.

Misalnya, pasang timer saat mereka belajar selama 20 menit, lalu beri waktu istirahat 10 menit. Atau gunakan alarm sebagai penanda waktu bermain hampir habis. Kebiasaan ini membantu anak menghargai waktu, menyelesaikan kegiatan tepat waktu, dan belajar bertransisi dari satu aktivitas ke aktivitas lain secara mandiri.

3. Ajarkan anak membuat to-do list versi mereka sendiri

ilustrasi anak membuat to-do list (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

To-do list bukan hanya untuk orang dewasa. Anak-anak pun bisa membuat daftar tugas dengan cara yang menyenangkan, misalnya menggunakan gambar, warna-warna cerah, atau stiker lucu. Libatkan mereka dalam proses menyusun daftar, agar mereka merasa terlibat dan bertanggung jawab atas aktivitas harian mereka.

Dengan to-do list, anak belajar menyusun prioritas dan menyelesaikan kegiatan satu per satu. Saat mereka berhasil mencentang atau memberi stiker pada tugas yang sudah selesai, itu memberi rasa pencapaian dan kepuasan tersendiri. Selain membentuk kemandirian, kegiatan ini juga melatih fokus dan konsistensi mereka sejak dini.

4. Beri contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari

ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Anak-anak paling cepat belajar lewat contoh. Kalau kamu ingin si kecil bisa mengatur waktu dengan baik, tunjukkan lewat tindakan nyata di rumah. Cara kamu membagi waktu antara bekerja, beristirahat, dan bersama keluarga akan menjadi referensi langsung bagi anak dalam memahami pentingnya manajemen waktu.

Bukan hanya soal membuat jadwal, tapi juga soal menepati janji waktu dan menyelesaikan kegiatan sesuai target. Ketika anak melihat kamu konsisten dalam menjalani jadwal harianmu, mereka akan lebih mudah menirunya tanpa harus dipaksa. Dalam hal ini, teladan lebih kuat dari seribu kata.

Melatih anak mengatur waktu bukan soal membuat hidup mereka kaku, tapi tentang membangun kebiasaan disiplin yang akan berguna seumur hidup. Dengan pendekatan yang konsisten, menyenangkan, dan penuh contoh nyata, kamu sedang membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang teratur, mandiri, dan bertanggung jawab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team