Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Manfaat Tidak Posting Wajah Anak di Sosmed, Privasi Lebih Terjaga

ilustrasi ibu dan anak
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Melindungi privasi anak sejak dini, menghormati dan melindungi privasi mereka.
  • Mencegah anak dari kejahatan online dan risiko lainnya, menjaga foto anak dari internet.
  • Menghindari tekanan mental terhadap anak, demi melindungi mental dan psikologis anak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di zaman serba digital seperti sekarang, sosial media adalah sarana yang sangat dekat dalam kehidupan. Hampir semua orang membagikan kehidupannya di internet, termasuk keluarga dan anak. Hal itu terkadang menghilangkan privasi yang dimiliki seorang anak.

Namun, ternyata sudah banyak orangtua yang sadar dan paham mengenai privasi anak. Pilihan untuk menjaga privasi ini kemudian menjadi tren. Tak sedikit orang ua yang tidak lagi mengunggah wajah anaknya di internet karena beberapa alasan.

Buat yang belum tahu, berikut ini empat manfaat tidak posting anak di sosial media. Bisa jadi pertimbangan buat para ayah dan bunda.

1. Melindungi privasi anak sejak dini

ilustrasi keluarga
ilustrasi keluarga (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Salah satu alasan terbesar orang tua tidak membagikan foto anaknya di internet adalah untuk melindungi privasi mereka. Saat anak masih kecil, mereka belum mampu untuk memberi persetujuan. Sehingga, banyak orang tua yang bebas langsung mengunggah foto anaknya.

Tindakan tersebut secara gak langsung melanggar privasi anak. Saat anak sudah besar, belum tentu mereka senang dan setuju foto mereka ada di internet. Apalagi di zaman sekarang, saat foto sudah dibagikan di internet, maka itu akan menjadi jejak digital yang sulit buat dihilangkan. Jadi, tidak mengunggah foto anak di sosmed adalah cara paling sederhana dan efektif buat menghormati dan melindungi privasi mereka.

2. Mencegah anak dari kejahatan online dan risiko lainnya

ilustrasi keluarga bahagia
ilustrasi keluarga bahagia (unsplash.com/Tamara Govedarovic)

Kejahatan dapat terjadi secara langsung maupun lewat media digital. Seringkali kita menjumpai banyak foto di internet yang bisa diunduh dengan bebas, disalahgunakan, diedit, dan digunakan untuk hal berbahaya lainnya. Risiko tersebut bisa dihindari dengan tidak membagikan secara bebas foto anak di internet.

Selain itu, informasi lain dari tampilan gambar bisa menjadi bahan untuk kejahatan. Misalnya tanda lokasi, pakaian yang dikenakan, dan simbol lain yang mudah dikenali. Hal tersebut rentan disalahgunakan orang asing dengan niat jahat, misalnya untuk penculikan. So, dengan menjaga foto anak dari internet, kamu mencegahnya dari risiko kejahatan online maupun secara langsung.

3. Menghindari tekanan mental terhadap anak

ilustrasi keluarga berlibur
ilustrasi keluarga berlibur (unsplash.com/Jessica Rockowitz)

Saat membagikan foto anak di sosmed, kita tidak bisa mengendalikan reaksi orang-orang. Ada yang memberi respon positif, namun bisa juga ada yang meninggalkan respon kurang mengenakkan. Saat anak beranjak dewasa dan mengerti, maka ia dapat melihat semua jejak digital tersebut. Mulai dari komentar, penilaian, hingga beragam opini dari orang-orang.

Hal itu tentunya berpengaruh pada mental anak. Mereka bisa saja tertekan, malu, hingga stres dengan respon yang di luar ekspektasi. Padahal, anak berhak untuk menunjukkan identitas mereka sesuai dengan keinginannya. Bukan malah tumbuh dengan perasaan tertekan dan malu akibat perilaku orangtuanya. Untuk itu, demi melindungi mental dan psikologis anak, sebaiknya orangtua lebih bijak dalam membagikan gambar anak di internet.

4. Mengajarkan anak tentang batasan digital dan tanggung jawabnya

ilustrasi keluarga berjalan-jalan
ilustrasi keluarga berjalan-jalan (pexels.com/Anna Shvets)

Anak cenderung mengikuti perilaku orangtua. Jika mereka melihat orang tua mereka sangat menjaga dan menghargai privasi, maka besar kemungkinan mereka juga akan bersikap sama.

Orangtua yang tidak oversharing mengajarkan anak tentang kesadaran privasi, batasan secara online, dan tanggung jawab menggunakan internet. Kebiasaan tersebut akan membentuk anak menjadi lebih selektif dan cerdas dalam menggunakan internet.

Memilih untuk tidak posting wajah anak di sosmed bukan hanya sekadar tren. Tetapi, ada banyak manfaat di balik keputusan tersebut yang tentunya demi kebaikan anak itu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Tips Mendidik Anak agar Menjadi Poliglot Sejak Dini, Terapkan Yuk!

30 Des 2025, 22:15 WIBLife