Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Intinya sih...

  • Orangtua tidak memberikan contoh hubungan sehat, membuat anak tertarik pada lelaki yang buruk.
  • Orangtua hanya fokus pada hasil, mengabaikan proses dan dukungan emosional bagi anak.
  • Orangtua harus menjaga anak tanpa berlebihan, biarkan mereka berinteraksi dan terbuka dalam komunikasi.

Saat anak perempuan tumbuh dewasa, terkadang orangtua merasa khawatir sang anak dekat dengan laki-laki yang kurang baik. Apalagi kalau anak sampai meninggalkan orangtua demi mengejar cintanya. Tentu orangtua akan merasa sedih.

Namun, hal ini bukan terjadi secara tiba-tiba, lho. Sikap orangtua selama mendidik anak juga bisa menjadi penyebab anak tidak mau lagi berada di rumah dan lebih memilih mengejar laki-laki pujaan hatinya. Meskipun dia tahu laki-laki itu sangat buruk sikapnya.

Sebagai orangtua yang baik, sangat penting untuk mencegah sebelum hal itu terjadi. Berikut ini empat sikap orangtua yang bikin anak perempuan mudah terperdaya laki-laki jahat. Simak sama-sama sambil intropeksi, yuk!

1. Tidak mencontohkan hubungan yang sehat pada anak

ilustrasi pasangan suami istri bertengkar (pexels.com/Gustavo Fring)

Saat anak perempuanmu mulai berpacaran, sebagai orangtua, kamu tidak bisa langsung melarangnya begitu saja. Yang ada ia malah semakin ingin menjauh dari orangtuanya. Hal ini juga bisa membuat lelaki itu jadi semakin menarik di mata sang perempuan.

Sebaiknya contohkan saja seperti apa hubungan yang sehat. Sebagai ayah dan ibu, cobalah untuk saling menghormati, menjaga, dan hindari berteriak apalagi melempar barang saat marah. Tunjukkan pada anak seberapa harmonis dan romantisnya kalian.

Dengan begitu, saat putri kalian berkencan dengan pria red flag, dia tidak akan tinggal diam dan terus menerima pria itu. Tapi dia akan meninggalkannya karena berpikir kalau pria ini tidak sebaik ayahnya. Buat anak perempuan kalian tahu kalau ia layak dihormati dan dicintai dengan baik saat menjalin hubungan.

2. Hanya mau berinteraksi dengan anak saat ia berhasil mencapai sesuatu

ilustrasi ibu dan anak (pexels.co/RDNE Stock project)

Sebagian orangtua ingin anaknya lebih unggul dari yang lain. Namun, mereka lupa kalau anak bisa juga gagal. Mereka hanya mementingkan hasil, senang mengerdilkan proses, dan tidak pernah memberi dukungan nyata saat anak merasa kalah dan rendah diri.

Mereka berpikir dengan mengabaikan, anak akan berusaha lebih giat. Padahal bukannya memotivasi, mereka justru malah kesepian. Rasa kesepian inilah yang akan dimanfaatkan oleh para laki-laki manipulatif untuk menggaet anak perempuanmu. 

Dia akan merasa kalau laki-laki ini segalanya karena hadir saat orangtuanya menjauh. Kalau anakmu masih naif dan polos hal ini tentu berbahaya. Apalagi kalau sudah dibutakan cinta, ia akan rela melakukan hal nekat hanya demi bisa bersama laki-laki idamannya.

3. Terlalu mengontrol keseharian anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Kaboompics.com)

Mengawasi dan menjaga anak perempuan supaya tidak terjerumus hal negatif adalah tugas orangtua. Tapi harus tetap dalam batas wajar dan tidak berlebihan. Karena anak juga akan merasa tidak nyaman kalau terlalu dikekang.

Biarkan ia berinteraksi dengan teman sebayanya. Entah itu lawan jenis atau sesama perempuan. Berikan anak kebebasan untuk berteman supaya ia mengenal banyak karakter manusia dan belajar dari hal itu.

Jangan lupa juga untuk selalu mengobrol dengan anak. Buat mereka merasa nyaman dan dihargai. Dengan begitu, mereka tidak akan menyembunyikan apa pun dari orangtuanya. Mereka juga secara spontan akan langsung bercerita tanpa ragu saat ada hal buruk terjadi.

4. Kurang memperlakukan putrinya dengan baik

ilustrasi keluarga (pexels.com/cottonbro studio)

Cara ayah memperlakukan putrinya, bisa mempengaruhi standar pria yang diinginkan. Semakin baik ayah, maka semakin tinggi juga standar pria bagi sang anak. Ia akan menolak setiap pria berkelakuan buruk dan tidak mudah percaya dengan rayuan lelaki.

Selain ayah, sikap ibu juga diikuti anak perempuan. Ibu yang lebih memilih bertahan meskipun sudah mengalami kekerasan dan perselingkuhan, membuat anak merasa tidak layak diperlakukan dengan baik. Ia bisa berpotensi mengikuti jejak ibunya dengan memilih pria yang tidak jauh beda dari ayahnya yang toxic.

Keempat sikap orangtua yang bisa membuat anak perempuan mudah terpikat rayuan lelaki jahat. Mumpung belum terlambat, ayo sama-sama berusaha menjadi orangtua yang baik demi masa depan putri cantik kalian. Jangan sampai ia terjebak seumur hidup dengan pria yang salah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team