4 Tanda Pasanganmu Bisa Menjadi Ibu Sambung yang Baik, Keibuan!

Setelah berpisah dengan pasangannya yang sah, baik karena pasangannya tersebut telah meninggal atau karena bercerai, pria biasanya lebih selektif dalam memilih pasangan yang baru, apalagi jika sudah memiliki anak. Sebab, selain ingin mendapatkan pasangan yang lebih baik lagi, mereka juga mencari seseorang yang bisa menerima anaknya dengan baik.
Bahkan mungkin setelah mendapatkan pasangan yang baru yang menurutnya sudah baik untuknya dan anaknya, kekhawatiran tentang apakah nantinya pasangannya bisa menjadi ibu sambung yang baik untuk anaknya, masih tetap ada.
Hal itu dikarenakan sudah banyak kejadian di masyarakat di mana ibu sambung sering memperlakukan anak sambungnya dengan kasar atau bahkan melakukan tindakan kekerasan, ketika suaminya tidak ada atau bersikap baik hanya ketika ada suaminya saja.
Namun, tidak semua ibu sambung seperti itu, lo. Ada yang benar-benar bisa menerima anak sambungnya dengan baik, dan bahkan menganggapnya seperti anaknya sendiri. Nah, berikut ini beberapa tanda jika pasanganmu bisa menjadi ibu sambung yang baik untuk anakmu. Happy reading!
1. Tetap antusias untuk mendekatkan diri dengan calon anak sambung meski sering mendapatkan penolakan
Tanda pertama bahwa pasanganmu bisa menjadi ibu sambung yang baik adalah tetap antusias meski sering mendapatkan penolakan dari anakmu. Ini berarti pasanganmu tersebut benar-benar tulus untuk mendekatkan diri dengan anakmu sehingga ia berusaha agar bisa tetap mengontrol emosinya dan meningkatkan kesabarannya. Sebab, tidak semua orang bisa mengontrol emosinya dengan baik jika sering mendapatkan penolakan, apalagi jika sampai diperlakukan dengan kasar.
Dengan kesabaran dari pasanganmu tersebut, maka bukan hal yang tidak mungkin jika nantinya anakmu bisa luluh dan akhirnya bisa menerima pasanganmu dengan baik.
Nah, untuk mempercepat penerimaan dari anakmu, kamu juga harus sering memberi anakmu pengertian akan pentingnya kehadiran pasanganmu baik untukmu maupun untuk anakmu nanti. Cobalah mematahkan stigma negatif tentang ibu tiri yang mungkin saja sudah diketahui oleh anakmu baik dari teman-temannya maupun orang-orang di sekitarnya.