5 Akibat Jadi Orangtua Overprotektif terhadap Anak, Simak!

Sudah menjadi kewajiban orangtua untuk melindungi anaknya dan menjauhkan mereka dari hal-hal yang berbahaya. Gak jarang, orangtua menjadi super protektif atau overprotektif.
Walaupun dengan niat yang baik karena tidak mau sang anak salah melangkah, terlalu protektif ternyata memiliki akibat tersendiri, lho. Yuk, simak sampai selesai artikel di bawah ini!
1. Jadi people pleaser
Masuk akal bahwa ketika kamu tumbuh dewasa dan terus-menerus diawasi perilakunya, kamu belajar bahwa untuk menjadi bahagia, kamu perlu mendapat persetujuan dari orang lain. Orangtua yang terlalu protektif lebih menghargai ketergantungan daripada otonomi, dan hal ini dapat menciptakan rasa insecure bagi orang dewasa yang selalu harus memastikan bahwa mereka disukai dan diakui oleh orang lain, sebelum mereka dapat mengambil keputusan sendiri.
Hal ini sejalan dengan rendahnya harga diri. Kamu kemudian belajar bahwa kamu tidak boleh menetapkan batasan yang jelas atau mengatakan tidak, kalau ini membuat orang lain tidak akan terlalu menyukaimu. Kamu berinvestasi dalam menyenangkan orang lain, dan menempatkan dirimu di urutan kedua, yang memiliki dampak buruk bagi hubungan interpersonalmu.
Melansir dari Youniverse Therapy, Joanna Pantazi, penulis, mengatakan, "Kemungkinan besar kamu sering merasa tidak bahagia dan tidak puas dengan hubunganmu, karena kamu tidak berani membela diri sendiri, karena takut ditinggalkan, ditolak, atau tidak disetujui."