Di dunia yang semakin kompetitif, tekanan untuk menjadikan anak sukses sejak dini menjadi suatu fenomena yang sering terjadi. Istilah ini disebut dengan hurried child yang merujuk pada kondisi di mana anak dibebani dengan berbagai aktivitas dan tuntutan yang membuat kehilangan masa kecil penuh kebahagiaan.
Anak-anak yang mengalami sindrom ini sering kali terjebak dalam jadwal padat, seperti les, kegiatan ekstrakurikuler, dan ditambah harapan tinggi dari orangtua. Akibatnya, anak menjadi stres, cemas, dan kehilangan kesempatan untuk bermain serta menjelajahi dunianya. Untuk itu sebagai orangtua yang bijak harus memahami bagaimana cara efektif menghindari sindrom hurried child, berikut ulasannya.