5 Cara Melatih Manajemen Amarah pada Anak, Perlu Tetapkan Konsekuensi?

Ketika harus berhadapan dengan anak yang marah, banyak orangtua merasa sulit untuk tenang. Meskipun itu adalah emosi yang normal dialami setiap orang, tapi jika dibiarkan itu akan membuat anak berubah menjadi pembengkang, gak hormat, agresif, dan melampiaskan amukan-amukan ketika ia gak tahu cara menghadapi emosinya tersebut.
Agar terhindar dari dampak-dampak buruk tersebut, berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk melatih manajemen amarah anak. Yuk, simak dan perhatikan!
1. Kenali penyebab kemarahan
Bethany Cook, psikolog klinis, dilansir dari Purewow, mengatakan, anak-anak, terutama yang masih kecil, mungkin kesulitan mengungkapkan kemarahannya dengan bahasa. Ia mungkin akan berteriak dan menangis histeris saat merasakan kemarahan terhadap sesuatu.
Pada awalnya mungkin kamu merasa bingung frustasi karena, anakmu gak memberi tahu alasan kemarahannya. Alih-alih memberikan banyak pertanyaan padanya, cobalah untuk lihat situasi sekitar, cari tahu kira-kira apa yang jadi penyebab kemarahan anakmu, dan bertanyalah dengan lembut.
Dr. Cook memberikan contoh, katakanlah misalnya, kamu memperhatikan bahwa anakmu sedang menyusun puzzle, tapi tiba-tiba potongannya mulai berhamburan dan jeritan tangis pun mulai terdengar. Kamu bisa mencoba pertanyaan dengan nada yang halus supaya anakmu merasa terhibur dan gak sendirian.
"Apakah kamu merasa frustasi karena gak tahu bagian mana yang ada di sini? Mama sering merasa frustasi seperti itu sebelumnya, ada yang bisa mama bantu?" ujar Dr. Cook.